Tantangan Menulis Hari je 402

#TantanganGurusiana

Rindu melangkah tergesa. Ia ingin segera sampai di rumah kosnya. Sepajang jalan, ia hanya menundukkan wajahnya dalam-dalam seakan pikirannya sedang diselimuti keresahan. Bersusah payah ia menyurukkan galau hatinya agar orang lain tak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya. .

Rindu melenguh panjang bila mengingat semua masalahnya. Pertama ia belum membayar tunggakkan uang kosnya, sementara buk kos sudah mulai menagihnya. Kedua ia belum membayar buku diktat yang diambil dari dosennya, dan ia sudah malu muka karena belum juga bisa melunasinya. Ditambah lagi uang untuk keperluan sehari-hari sudah yang juga mulai menipis.

Sesampainya di rumah kos, Rindu langsung termangu di depan jendela kamarnya, ia sibuk memikirkan bagaimana bisa melunasi semua utangnya. Sementara ayahnya baru Di PHK dan tak akan mungkin meminta pada orang tuanya. Pandangannya nanar menatap sepasang burung merpati yang sedang bercengkrama. Seandainya aku jadi birung, mungkin enak karena tidak memikirkan biaya hidup yang tinggi." door.., dooor..!! tak lama burung itu terjatuh ketanah dan mati. Tanpa sadar mulut Rindu terbuka lebar. Seandai semua yang baru saja terjadi menimpa dirinya, mungkin orang akan membiarkan saja sama seperti burung itu.

Padang beloved city

Jumat, 19 Februari 2021