Penyesalan (part 18)
# tantangangurusiana hari ke 77
Setelah dua belas hari perjalanan melaksanakan ibadah umrah alhamdulilah hari ini aku mendarat di bandara Internasional Minang Kabau. Turun dari pesawat kedatanganku sudah dinanti oleh keluargaku. Dari kejauhan aku lihat ketiga anak anakku, air mata bahagia mengalir dari sudut mata. Semakin dekat mereka berlari memeluk aku seakan aku pergi sudah bertahun tahun. “Ibu”, Siska langsung menangis sambil memeluk, Ibu sehat Bu?. “Alhamdulilah sehat Nak”. “Kalian bagaimana?” “Alhamdulilah sehat Bu”. Rendi tersipu sipu melihat perangai adik perempuannya, “Anak manja”. Celetuk Rendi. Dengan sikap manja Siska masih memeluk bahuku. Setelah barang barang dibawa ke mobil kamipun meninggalkan bandara menuju rumah.
Sampai dirumah, aku temui Ibu, ternyata beliau kurang sehat dan sedang rebahan di kamar. “kamu sudah pulang Fitri?”. “Alhamdulilah Bu, aku kembali dengan selamat”. “Apa yang sakit Bu?, “ Sakit perut ibu kambuh lagi Fitri, kemaren ibu pengen sekali makan gulai nangka, ibu minta tolong Ryan membelikan, memang enak tapi beberapa jam kemudian perut ibu kembung dan melilit. Rendi sudah belikan obat dan alhamdulilah sekarang sudah mendingan. Anak anak melarang Ibu ikut menjemputmu ke bandara Ibu disuruh istirahat di rumah. “ ndak apa apa Bu, semoga ibu cepat sembuh”.
Hari ini aku habiskan dengan melepas rindu dengan Ibu dan anak anak. Aku tidak melihat Bima, “Bapak kemana Ryan”. Bapak di tempat kakaknya Bu, selama Ibu pergi bapak tidak pernah tidur di sini. Bapak datang kemudian makan dan pergi lagi Bu. “ ya begitulah Bapak, kadang kasihan melihat bapak, tapi tidak mau berubah entah sampai kapan Bapak seperti ini, Ibu selalu berdoa semoga Bapak dapat hidayah dari yang maha kuasa.
Alhamdulilah kafe dan kedai berjalan seperti biasa. Dua orang yang membantu mengelola masih setia dan rajin. Siska melaporkan keuangan selama aku di tanah suci. Semua pembukuannya rapi, bersih dan terperinci. Keesokan harinya para tetangga berkunjung ke rumah karena mendengaa aku sudah kembali ke tanah air. Berbagi pengalaman selama melaksanakan ibadah umrah dan membagikan sedikit oleh oleh dari tanah suci. Tamu yang datang aku suguhkan air zam zam dan kurma. Selama di Mekkah aku memang fokus untuk beribadah mohon ampunan dari Allah, jadi aku tidak sempat berbelanja banyak. Kalau pakaian, aksesoris di negara kita juga banyak,aku berprinsip seperti itu, nanti di Padang kita beli. Anak anak juga melarang jangan belanja banyak banyak yang penting aku ke tanah suci untuk beribadah.
Siangnya Bima pulang, setelah makan Bima menyampaikan kakaknya sudah dua minggu sakit, sakitnya sudah parah komplikasi gula, ginjal dan kolesterol. Saat ini matanya mulai kabur, kaki sudah membengkak tidak bisa berjalan. Sejak kemaren tidak ada makanan yang bisa masuk kemulutnya. Untuk dirawat ke rumah sakit beliau menolak. Setelah bercerita Bima kembali ke rumah kakaknya. Aku dan Ryan berencana sore nanti akan berkunjung ke rumahnya. Tidak berapa lama Bima meningggalkan rumah, ada utusan yang menyampaikan kakak Bima telah meninggal dunia. Aku dan Ryan bergegas kerumah duka, sampai disana aku lihat Bima sedang membersihkan ruangan dibantu oleh keponakannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat fitur sudah pulang dengan selamat
alah bundo
Keren un...dah lama ditunggu...
mksh li
Keren bund... Ditunggu lanjutannya
mksh bunda
Keren Bunda
mksh bunda
Lanjutkan dek.. semakin mantap!!!
mksh uni
Lanjut
ok