ELFASANTI, M.Pd

ELFASANTI, M.Pd Guru SMP Negeri 5 Bukittinggi Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penyesalan (part 23)

Penyesalan (part 23)

# tantangangurusiana hari ke 83

Sebulan sudah Rendi di Pelembang, Rendi sering menghubungi kami ke Padang, sekarang telekomunikasi sudah canggih, sehingga setiap saat bisa berbicara jarak jauh. Tersedia telepon genggam yang dapat menampilkan wajah lawan bicara kita namanya videocall, Siska yang menjelaskan kepadaku. Aku sendiri cukup dengan handphone yang bisa menelpon. Tapi anak anak perlu handphone yang canggih untuk kepentingan pendidikan mereka. Aku perhatikan Siska maupun Ryan dapat dipercaya untuk menggunakan handphonenya dengan bijak. Aku juga mencemaskan konten konten yang disediakan mampu mempengaruhi anak anak. Walaupun mereka bukan anak anak lagi, tetap aku mengawasi penggunaan handphone mereka.

Hari ini Rendi bercerita panjang lebar tentang pekerjaannya dan situasi di kantor. Aku serius mendengarkan cerita anak sulungku, Rendi mengeluh sering terlambat makan karena perkerjaan. Bos yang sekarang sangat gila kerja, kadang waktu istirahat karyawan digunakan untuk meeting. Banyak karyawan yang kecewa, belum lagi jadi istirahat waktu istirahat telah habis dan tidak ada perpanjangan waktu. “Nak, kamu harus pintar pintar bagi waktu, jangan gara gara kerja nanti kamu malah sakit. Bawa bekal dari rumah, atau kalau tidak sempat pesan makanan yang sehat yang kamu tahu kualitas masakannya”. “Iya Bu, bermanfaat sekali pernah belajar masak sama nenek dan Ibu, terasa saat kita jauh dari keluarga”. Kami patungan bahan yang akan di masak, terus untuk mengolah teman teman menyerahkan bumbunya sama Rendi, enak Bu, teman teman sampai nambah dua kali”, apalagi kalau Rendi masak rendang, wanginya luar biasa dan rasanya sangat enak. “kalau begitu kita buka rumah makan padang di palembang ya Nak? sambil bercanda. Rendi terdengar tertawa lepas dengan rencana mau nambah pekerjaan. Pekerjaan sekarang selesai tepat waktu sudah sangat bersyukur apalagi dengan pimpinan yang di kepalanya hanya mengejar target. Aku ingatkan “Jangan bertindak gegabah, bijaklah dalam berucap dan bersikap pandai pandai hidup di rantau, cari teman jangan cari lawan”. “Iya Bu, terimaksih nasehatnya Bu”. Rendi mengakhiri pembicaraan. Ada rasa lega setelah berbicara dengan anak walaupun dengan jarak jauh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg penuh inspirasi. Keren Bunda cantik. Salam kenal, izin follow. Sy tunggu follow balik ya...

30 Jul
Balas

iya Bunda

31 Jul

Ibu yang keren dan anak yang luar biasa

31 Jul
Balas

Sukses selalu untuk anaknya Ibu.

30 Jul
Balas

terimakasih bunda

31 Jul

Cerita yang bagus dinda. Sukses selalu.

31 Jul
Balas

mokasih banyak uni, sukses juga buat uni

31 Jul

mokasih banyak uni, sukses juga buat uni

31 Jul

Lanjutkan buk

30 Jul
Balas

siap Buk Ima

31 Jul



search

New Post