Elfida

Lahir di Pekanbaru, 20 Juni 1979. Menamatkan pendidikan dari SD sampai SMA di Pekanbaru selanjutnya kuliah di Universitas Riau, tamat tahun 2002. Riwayat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pawal, Cemilan Jadul dari Putik Nangka
Gambar Pawal

Pawal, Cemilan Jadul dari Putik Nangka

Nangka adalah nama sebuah pohon sekaligus buahnya yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Secara ilmiah Nangka di klasifikasi kan kedalam suku Moraceae dengan nama spesies Artocatpur heterophyllus dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Jackfruit. Pohon nangka sejak turun temurun telah menjadi tanaman pekarangan yang banyak ditemukan di negara kita. Hal ini kemungkinan dipicu oleh Rasa buahnya yang manis dan legit di lidah dengan kandungan airnya cukup bisa melepas dahaga apalagi setelah didinginkan didalam kulkas. Selain itu jika dibuat kolak yang dicampur pisang sering digunakan sebagai makanan pembuka bila berpuasa.

Nangka muda juga bisa dijadikan aneka kuliner, seperti gulai nangkanya orang Padang, atau gudeg dari Jogja, sayur lodeh, dan banyak lagi kuliner lainnya yang menggunakan nangka muda. Bijinya juga tak luput dari sasaran kuliner, bisa direbus langsung dan dijadikan cemilan, bisa juga di buat rendang bahkan dibuat kerupuk biji nangka.

Aneka pemanfaatan buah nangka ini sampai saat ini masih sering kita temukan dan kita cicipi, baik buah nangka yang sudah masak ataupun yang masih mentah. Namun yang sudah terlupakan adalah kuliner jaman dulu dari putik nangka, dimana didaerah Riau disebut Pawal, atau babal.

Jamun dulu, aneka cemilan dan makanan ringan tidaklah tersedia sebanyak sekarang, dimana saat ini dengan mudah bisa kita dapatkan jajanan diwarumg warung ataupun diswalayan. Ketika masa kecil orang kelahiran dibawah tahun 80-an , apalagi didaerah perdesaan Pawal atau babal ini, termasuk primadona untuk dijadikan cemilan. Pawal yang bisa dipilih jadi cemilan langsung untuk dimakan adalah Pawal yang kadar getahnya rendah yaitu Pawal yang disekelilingnya ada serbuk sari yang berwarna keemasan, sehingga sambil bermain anak anak jaman dulu, apabila berjumpa batang nangka mereka akan melihat lihat Pawal yang bisa untuk dimakan. Biasanya akan jadi sebuah kebanggan jika bisa menemukan Pawal bertabur serbuk keemasan ini, dan saling pamer, sembari menyantapnya dengan menambahkan sedikit garam.

Bicara masalah rasa agak sedikit pahit dilidah, namun cukup enak untuk dimakan dikala itu. Ada juga kadangkala dibuat rujak untuk menambah cita rasa Pawal sehingga meningkatkan selera dalam menikmatinya dikala dimakan

Indahnya kenangan memakan Pawal ini begitu terasa indah untuk diceritakan, namun pahit untuk diulang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

alam terkembang jadi guru ya buk

24 Jun
Balas

Iya buk, kembali kealam

14 Jul

Kalau nangka masak padek ondaknyo..

12 Jun
Balas

Iyo kk

14 Jul

Makasih bun..ada pengetahuan baru nama kuliner

13 Jun
Balas

Iya buk, barang baru, tapi stok lama, hehe

14 Jul

Iya kak, babal tuk kenangan tak sanggup ngulang makan zaman kini.

12 Jun
Balas



search

New Post