Ruang Rindu
Oleh : Eli Amalia, S.Pd.
Akan ada ruang rindu yang tercipta.
Antara sekat asa dan penuh cita-cita. Terhitung sejak perpisahan kita.
Begitu banyak cerita. Hingga rasanya tak mampu tertuang dalam untaian kata-kata.
Biar kami para guru yang menghidu di ruang rindu. Lewat lantunan doa-doa yang dipanjatkan. Lewat untaian diksi yang disematkan.
Biar aku yang memeluk bayanganmu
Dalam doa dan sepi
Dalam hening di malam sunyi
Beverly, akhirnya kisah kita sampai di sini. Banyak nama dan cerita yang mengukir hati. Kisah yang takkan pernah pergi.
Beverly, jadilah butterfly (kupu-kupu) yang indah. Dengan sayapmu terbanglah dengan megah.
Temukanlah kisah yang berbeda.
Nikmatilah setiap prosesnya. Bahkan sayap indah kupu-kupu tak langsung instan dibuatnya.
Ingatlah Allah selalu. Dalam setiap langkahmu.
Dalam setiap tarikan dan helaan nafasmu.
Dalam setiap aktivitasmu.
Yakinlah bahwa Illahi Rabbi selalu menyertai. Jadilah hamba yang Rabbani.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih pak.
Puisinya keren. Tentang rindu. Salam literasi semoga senantiasa sehat Bun
Semoga ruang rindu yang tercipta segera terobati. Sukses selalu buat Ibu Eli Amalia
Sukses juga untuk bapak Bambang.