Kegiatan pelepasan siswa-siswi kelas 9 tahun ini tidak diadakan di sekolah. Tapi dikemas dalam bentuk fieldtrip yang kami namakan One Day Tour. Perjalanan kami kali ini relatif juga lebih pendek dengan rute: sekolah - studio Mari Foto - Toko Buku - Mie SOP Kampung - CGV - sekolah.

Alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar. Segala sesuatu akan menjadi kenangan tersendiri di hati anak-anak. Termasuk para guru. Dan hal yang paling berkesan yang saya rasakan khususnya ketika di Focal Poin untuk menyaksikan Film Akbar The Power of Love 212.

Yah, film yang menarik dan patut diacungi jempol. Film yang mengupas tentang perjuangan umat Islam dalam menuntut keadilan dengan melakukan Aksi Damai terhadap kasus penistaan agama. Film ini juga akan menjadi sejarah, tak hanya di Indonesia bahkan dunia.

Film ini juga dibumbui konflik antara orang tua dan anak. Dikemas secara menarik juga. Diselingi dengan guyonan dan candaan begitu natural membuat seisi studio menikmati acting para aktor. Sesekali satu studio (isinya kami semua guru2 dan siswa) hening sesekali tertawa.

Ada adegan dalam film ini yang membuat saya meneteskan airmata. Bahkan hingga dua kali. Padahal saya bukan tipe orang yang cepat larut dalam suasana. Air mata yang pertama saat-saat sang anak memandikan ayahnya yang terjatuh di kamar mandi. Begitu mengharukan meskipun terjadi konflik antara anak dan orang tua. Anak tetaplah harus berbakti pada orangtuanya.

Yang kedua semangat para umat Islam begitu menggetarkan untuk berkumpul di Monas menyatukan suara. Membuktikan bahwa Islam adalah agama yang damai. Bersatu dari segala penjuru tanah air bahkan rela berjalan hingga berhari-hari menuju Monas untuk membuktikan rasa cinta terhadap agamanya.

Masya Allah haru sekali. Ya, Allah kadang hati ini sangat malu. Luar biasa bukti cinta mereka pada agamanya. Semoga di bulan suci Ramadhan ini keimanan kita, cinta kita terhadap agama kita juga dapat lebih mendalam. Amin ya Rabb.