Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang telah kita lalui bersama tentunya memiliki kenangan tersendiri di masing-masing individu. Tidak hanya siswa, begitu juga, guru dan orang tua.

Awal PJJ bagi siswa kemungkinan berupa liburan sambil belajar yang lama kelamaan menimbulkan rasa jenuh dan bosan karena harus di rumah saja dalam kurun waktu yang cukup panjang. Interaksi dan aktivitas yang sangat terbatas membuat siswa harus beradaptasi dengan suasana. Sementara siswa juga dituntut untuk tetap belajar namun menggunakan media dan teknologi yang tentunya memiliki keterbatasan.

Di sisi lain guru juga harus cepat tanggap mempelajari dan menemukan pola belajar baru menggunakan teknologi serta berusaha menciptakan suasana belajar agar tetap kondusif dan kontinu. Penguasaan berbagai teknologi dalam waktu yang hampir bersamaan sembari menyusun strategi belajar yang menarik lewat berbagai aplikasi daring dengan tujuan menarik siswa 'setia' belajar meski jarak yang memisahkan satu dan lainnya.

Begitu juga dengan orang tua siswa yang mendampingi atau memperhatikan anak-anaknya belajar di rumah juga memiliki kesan berbagai kesan tersendiri. Ada yang nyaman dengan kondisi dan tidak sedikit pula yang mengeluhkan kondisi.

Ragam problema yang kita hadapi pada masa PJJ tentunya memberikan warna baru untuk pendidikan di masa yang akan datang. Salah satunya adalah ide saya dan teman-teman guru untuk menciptakan sebuah karya di masa PJJ. Alhamdulillah....lewat pembimbingan secara daring telah terbitlah buku antologi siswa yang berjudul 'Di Ujung Pena Siswa'. Antologi ini merupakan tulisan siswa mulai dari kelas VII - IX SMP. Jumlah penulis sebanyak 180 siswa. Ternyata masa PJJ beberapa bulan terakhir mampu menciptakan sebuah karya nyata. Hal ini tentunya sebagai pembuktian juga pada kita semua apa pun kondisi kita... Kita bisa berkarya.