Dalam kesendirian, kadang Sering timbul pertanyaan tentang semua rasa pada sang ayah dalam diri ini. Melihat sang putri diberi perhatian penuh oleh ayahnya kadang buat lisan ingin bertanya pada sang putri.. Ayah manage dalam segala hal, Di antar, dijemput ayah ke sekolah, Dibelikan sesuatu tanpa di minta, meminta sesuatu kemudian ayah kabulkan.. Ditemani muraja'ah, diantar dan ditemani Berolahraga renang, segala perlengkapan dan kebutuhan renang ayah lengkapi, dan lain sebagainya,. Sebagai anak yang menerima perlakuan ayah seperti itu rasanya gimana ya...??

Pertanyaan ini muncul lagi hari ini ketika tanpa sengaja saat membangunkan si sulung tidur siang sepulang sekolah, bertuliskan kata ايح Ditangan kirinya. Tulisan ini tentu ia tulis ketika Masih disekolah. Sebegitukah rindunya pada ayah? Aku tak merasakan itu, kalaupun ada sebelum berumur 2 tahun, tentu belum bisa mengingatnya. Kadang hati cemburu melihat orang-orang yang sempurna mendapatkan kasih sayang seorang ayah, tapi tidak pada mereka putri-putri kesayangan. Kisah mereka buat perasaan haru, bahagia serta syukur pada sang pencipta. Betapa tidak, diluar sana banyak yang masih memiliki dan hidup bersama ayahnya justru memperoleh perlakuan yang tidak sepantasnya, seperti sebuah kisah yang pernah diceritakan oleh seorang orang tua siswa yang cerita nya itu membuat hati terluka, emosi meninggi seolah ingin rasanya menampar dan memgajari si ayahnya tersebut.

Pesan moral : untuk mereka yang berniat jadi orangtua khususnya ayah, tuntutlah ilmu Agama dan Ilmu bagaimana menjadi seorang ayah yaitu ayah yang bertanggung jawab dan dirindukan putra putrinya.