ELIDESWITA, S. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Maaci yaaahh..

Maaci yaah... Pagi tadi sambil fokus mengerjakan rutinitas pekerjaan rumah tangga, tetiba saya diingatkan dengan ocehan mulut mungil si bungsu beberapa tahun yang lalu saat itu Ia masih berumur kurang lebih 2 tahun. Saya senyum-senyum sendiri jika ingat kalimat indah yang keluar dari mulut si bungsu tersebut. Setiap selesai dibuatkan susu oleh ayahnya maka dia selalu bilang "mMaaci yaaahhh.. " dengan lenggok kan suaranya yang khas,hehehee....dan caranya membaca doa yang belum jelas kesempurnaan bunyi kalimatnya ketika akan minum susunya tersebut. Maklum saat itu masih dalam tahap belajar kosakata dan berbicara. si Ayah pun suka pula usil padanya dengan cara mengambil lagi botol susu dari tangannya kemudian dikasih lagi dan dia disuruh lagi baca doa sehingga sang ayah tertawa bahagia mendengar ocehan putrinya. Sambil terus menyelesaikan kerjaan mencuci piring Saya pun teringat dengan kalimat salah seorang tetangga depan rumah beberapa tahun yang lalu, berdasarkan pengalamannya semenjak berumahtangga, katanya jangankan untuk mencuci piring, mencuci 1 buah sendok pun suami saya belum pernah mengerjakannya. Saya pun bergumam wah Malang sekali dong kalau dapat suami seperti itu. Sejatinya nya kebahagiaan dalam berumah tangga terasa lebih indah jika suami istri saling bantu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tanpa harus dibantu oleh seorang pembantu. suami yang sayang pada istrinya tidak akan pernah gengsi membantu mengerjakan pekerjaan istri seperti mencuci piring mencuci pakaian menyapu rumah dan lain sebagainya. Namun memang tidak semua pasangan bisa mengalami hal seperti itu. Banyak juga suami suami yang tidak peduli dengan keadaan rumah tangganya bahkan sekedar membuatkan kan sebotol susu untuk anaknya pun seorang ayah masih beralasan untuk menolaknya dan hanya mampu bilang "Sana minta sama Bunda papa lagi ngerokok". Saya tersentak kaget, prihatin, karena pernah mendengar dan melihat kejadian itu didepan mata. Saya kasihan melihat si Bapak membuang begitu saja moment indah dan bahagia seorang Ayah membersamai anak yang masih balita. Seolah dia tidak mengerti bahwa moment bahagia bersama anak ketika ia kecil itu tak kan terulang. # Salam hormatku untuk suami yang telah membersamai anak-anak sedari lahir, membantu segalanya tentang keperluan anak dan pekerjaan rumah hingga kini.#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post