RINDU UNTUK AYAH
# TANTANGAN MENULIS HARI KE 4
Figur ayah sangat melekat di hati seorang anak. Begitu juga dengan aku. Semenjak kecil hingga saat ini didikan beliau masih sangat membekas di sanubariku.
Aku menghabiskan masa kecilku di desa. Kami selalu berpindah-pindah mengikuti tugas ayah yang menjadi pegawai negeri sipil di kecamatan daerah Jawa Barat. Tepatnya di wilayah Indramayu dan Cirebon.
Kenanganku pada sosok ayah adalah beliau pekerja keras, awalnya berdinas menjadi kepala kantor di kecamatan Kertasemaya, Cirebon. Setiap hari bekerja dari Senin sampai Sabtu. Begitu sayang terhadap anak-anaknya setiap hari selepas pulang kerja kami selalu di berikan uang receh (maklum karena kami masih anak-anak) dan juga makan sore bersama.
Masa remaja kami di habiskan di kampung halaman ayahku di Indramayu tepatnya di desa tipar. Kami 6 bersaudara, sering mendengarkan nasihat ayah yang disampaikan dengan gaya humor tapi serius. Kami terbiasa diskusi saling menyampaikan pendapat masing-masing, apapun topiknya, diakhir diskusi ayahku selalu memberikan nasihat untuk kami. Hal itu sering dilakukan sampai tiba masanya satu-satu dari kami harus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi meninggalkan rumah, ngekost di kota tujuan.
Masa kuliah, ku habiskan waktu di Jakarta ikut tinggal bersama tenteku, ibu Aisyah namanya. Kampusku cukup jauh di daerah Klender sedangkan aku dan tanteku tinggal di wilayah Cilandak. Perjalanan menuju kampus sangat jauh naik angkot berganti-ganti menghabiskan waktu minimal 2 jam jika lancer, apabila macet sampai 4 jam perjalanan. Tapi aku tetap berjuang demi masa depan yang lebih baik. Teringat nasihat ayah,”kejar dan capailah cita-citamu!”. Kebetulan kondisi perekonomian keluarga sedang terpuruk, aku berhemat demi menyelesaikan studiku.
Selang tiga tahun setelah lulus kuliah D-II, aku menikah dengan seorang pria asal Jakarta. Pernikahan kami dilakukan secara sederhana karena keterbatasan. Jelang menikah ayahku sangat sedih melepaskanku, beliaupun sedih karena tidak bisa memberikan pesta yang meriah seperti kakakku terdahulu. Namun aku menerimanya dengan ikhlas. Dalam kesedihannya beliau hanya bisa menghadiahkan seperangkat tempat tidur untuk kami. Betapa bersyukurnya kami mengenang betapa sayangnya ayah kepada kami.
Aku pindah ke Jakarta mengikuti suami tinggal bersama mertua dan ipar-iparku. Ayahku dan ibuku rajin mengunjungi kami sering kali beliau membawa buah-buahan hasil panen dari kampung saat itu ayahku sudah pensiun). Suatu saat ada penerimaan PNS, aku ikut seleksi CPNS namun karena pekerjaan kami yang masih serabutan kami kehabisan biaya untuk pengurusannya, dan kembali ayahku dengan keterbatasannya membantu kami secara finansial, hingga akupun diterima manjadi PNS. Selang setahun pernikahan lahirlah putra kami, betapa senangnya ayah melihat cucunya, setiap kali main kerumah kami, denngan senang hati ayahku mencukur rambut anakku, itu beliau lakukan terus setiap 3 bulan sampai 5 kali, hingga rambut anakku tumbuh subur.
Kini sudah hampir 15 tahun ayah meninggalkan kami semua. Kami ingin mendengarkan nasihat ayah, aku ingn berdiskusi dengan beliau. Kan ku kenang kebaikan-kebaikanMu ayah. Setiap Kurindu, ku panjatkan doa dan lantunkan ayat suci Al-Quran untuk ayah. Semoga Allah selalu menjagamu dan tenang di sisi Allah. Salam Rindu untuk Ayah.
Jakarta, 18 Februari 2021
Elin Herlina,
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sosok ayah memang luar biasa bu.. Salam sukses dan sehat selalu
Terima kasih pak. Salam literasi
Mengenang dan merindu sosok ayah, ...... selalu dan selalu. Salam kenal Bu Elin
Salam kenal juga Bu Mawar. Salam literasi
Salam kenal juga Bu Mawar. Salam literasi
Semoga sukses bu