#TANTANGAN MENULIS HARI KE-12

TEKNIK SEDERHANA MEMBUAT PUISI

KEAGUNGAN SANG PENCIPTA

Karya Elin Herlina

Pagi menyingsing, takbir berkumandang

Sang surya keluar dari peraduan

Pancaran cahaya kemerahan

Membangunkan tidur nan tenang

***

Ku buka jendela, hawa sejuk menerpa

Nafas lega, menusuk rongga dada

Tanamanku menari, merayu, mendayu

Dedaunan rimbun, melegakan kalbu

***

Kokok ayam sahut-menyahut

Nyanyiannya riang gembira

Ku ambil sajadah bersujud keharibaan

Tanda syukur atas keangungan Sang Pencipta

Contoh puisi sederhana tersebut dapat kita ajarkan untuk anak-anak tingkat madrasah ibtidaiyah (MI) atau SD. Berdasarkan pengalaman mengajar penulis di MI.

Teknik yang paling sederhana diantaranya, anak-anak mengarang cerita, buat 3 paragraf, kemudian di tulis. Satu paragraf terdiri dari 4 kalimat. selanjutnya coret kata-kata yang tidak penting. Misalnya kata sambung (dan, yang, dengan atau yang lainnya).

Tulis kembali tiap kalimat dalam bentuk larik/baris puisi. Tetapkan satu bait puisi adalah satu kalimat jika satu paragraf 4 kalimat maka tiap bait terdiri dari 4 larik. Karena membuat ceritanya tiga paragraf. Maka puisinya pun menjadi 3 bait. Selanjutnya buat klimaks di akhir puisi, biasanya berisi tanda syukur atau terima kasih. Baik kepada Tuhan-nya atau kepada sesama makhluk.

Tema atau topik yang di ambil biasanya hal-hal di sekitar murid-murid. contohnya pemandangan alam, hewan, tumbuhan atau hobbynya.

Selamat mencoba.

JAKARTA, 26 FEBRUARI 2021

ELIN HERLINA