Pembiasaan Membaca Lima Menit sebelum Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh: Elis Dewi H.M.

Masa pandemi membuat peserta didik malas membaca. Pasalnya, PISA (programme for international student assesment) memproyeksikan skor kemampuan membaca peserta didik mengalami penurunan. Maka, bagaimana upaya kita untuk membangungkan anak-anak dari tidur panjangnya di masa pandemi, agar mereka mulai suka dengan membaca.

Membaca merupakan aktivitas membunyikan tulisan. Dengan membaca dapat meningkatkan literasi. Jika literasi kita rendah maka akan sulit bersaing atau bertahan di era sekarang ini. Di sinilah kita sebagai pendidik harus berupaya meningkatkan minat membaca peserta didik.

Salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan literasi peserta didik adalah dengan memberikan kesempatan membaca lima menit sebelum pelajaran di mulai. Hal ini dilakukan oleh guru bahasa Indonesia di MTsN 1 Kediri. Mereka memberikan terobosan baru dengan memberikan bacaan kepada peserta didik selama lima menit sebelum pelajaran di mulai. Bacaan yang disuguhkan berbeda beda. Ada yang berbentuk fiksi dan nonfisksi. Salah satu contoh fiksi adalah cerita nabi, cerita rakyat, cerpen, atau fabel sedangkan yang nonfiksi berkaitan dengan berita-berita terkini.

Kegiatan tidak berhenti pada membaca saja. Seluruh peserta didik menulis ulang dalam bentuk sinopsis di buku khusus literasi dan ada perwakilan peserta didik menceritakan isi bacaan di depan kelas. Pertemuan berikutnya mengulang sedikit bacaan yang dibaca kemarin dan memberikan bacaan baru. Begitu seterusnya. Menang terkesan memaksan, tapi peserta didik menjadi terbiasa membaca. Hanya saja kita sebagai pendidik harus mencarikan bacaan yang benar-benar menarik dan menyenagkan untuk peserta didik.