Bayang Kelam
Bayangmu kelam
Oleh: edjn
Tiap hari datangmu bagai hujan
Terlalu sering namun berakhir kelam
Kau toreh luka pada luka lama yang belum sembuh
Namun tawamu seolah bangga
Dinding tinggi menghalangi langkah diri
Untuk melihat isi dunia yang indah
Berserukan madu namun kau tebar racun
Berharap mendapati bunga-bunga indah di taman
Sengat yang kau tancapkan membekas pilu
Namun tak mampu aku berlari mengejar malam
Linang kristal bening berurai sering
Kendati gejolak ronta berat
Tahun-tahun berlalu tak singgah di hati
Karena enggan menikmati derai
Roncean melatipun enggan mengharum
Tanda tak setuju dengan hadirmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi