Sejak digulirkannya kurikulum 2013 sampai sekarang telah banyak revisi/perbaikan sebagai bentuk penyempurnaan dari kurikulum 2013. Perbaikan kurikulum 2013 ini bertujuan agar ada keselarasan antara ide, desain, dokumen dan pelaksanaannya. Sebagai bentuk sosialisasi dalam memperkenalkan kurikulum 2013 ini diadakanlah bimtek kepada guru sasaran yang akan segera melaksanakan kurikulum 2013, karena dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 tahun 2014 bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah dapat melaksanakan kurikulum 2006 paling lama sampai dengan tahun ajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap meaksanakan kurtilas selambat-lambatnya pada tahun 2019/2020.

Bimtek yang diselengarakan mulai dari tanggal 22-27 Mei 2017 di TPK SMP Plus Arafah ini juga sebagai bentuk sosialisasi kepada sekolah yang akan segera melaksanakan kurikulum 2013 di tahun ajaran baru ini. Pengalaman mengikuti bimtek kurtilas itu bagi saya pribadi memberikan arti tersendiri karena dengan begitu kita mengetahui isi dan tujuan dari kurikulum baru ini, hingga ketika kita mengimplementasikannya di lapangan kita sudah tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kurikulum 2013 ini.

Panggilan dari Dinas Kabupaten Pendidikan dan Kebudayaan KBB sebagai peserta Bimtek Kurikulum 2013 bagi calon Instruktur Kabupaten/ Kota yang dilaksanakan di Cirebon sejak tanggal 10-14 April 2017 menjadi pengalaman pertama saya, dimana hasil Bimtek tersebut harus dapat disampaikan kembali kepada guru sasaran dari sekolah-sekolah yang akan segera melaksanakan kurikulum 2013 di tahun ajaran baru ini.

Hari ini senin 22 Mei 2017 - 27 Mei 2017 saya bersama Ibu Dian Diana M.Pd mendapatkan tugas sebagai IK di TPK SMP Plus Arafah Cililin. Lega rasanya mendapatkan partner beliau, karena selama kebersamaan akan banyak ilmu yang bisa saya petik, akan banyak pengalaman baru yang bisa saya ambil. 72 orang peserta dari 4 mapel (IPS, PKN, PAI dan Prakarya) hadir dalam acara pembukaan tersebut dan dibagi menjadi 4 kelas dengan masing-masing peserta mapel sebanyak 18 orang.

Sesuia jadwal yang telah ditentukan, Bimtek kurikulum 2013 kepada guru sasaran pun berjalan lancar. Satu persatu materi dapat tersampaikan. Mulai dari materi umum tentang Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum, Penguatan Pendidikan Karakter, Penerapan Literasi dalam Pembelajaran serta penyelenggaran Bimbingan teknis dan pendampingan. Sampai pada materi khusus yakni tentang Kompetensi, pembelajaran, penilaian (Analisis dokumen, SKL, KI-KD, Silabus dan pedoman mapel, analisis Materi dan buku teks pelajaran, analisis penerapan model pembelajaran, analisis penilaian hasil belajar HOTs), Praktik Pembelajaran dan Penilaian serta praktik pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar.

Guru-guru yang hadir pun begitu antusias, karena selain masih muda-muda juga memiliki semangat tinggi dalam menerima materi untuk bisa diterapkan di sekolahnya. Ini terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peserta pelatihan seputar kurtilas. Banyak yang mereka tanyakan, banyak yang mereka bagi tentang proses pembelajaran selama ini hingga solusi untuk bisa menciptakan proses pembelajaran yang student center dan menyenangkan sesuai tuntutan kurikulum 2013 pun tergambar selama proses bimtek berlangsung.

Septian Febriana, Abdullah, Hindun, Fikri, Nurelah, Dian, Euis Ela, Herni, Aat Atminingsih Amisah dan Wahid, mereka memiliki peran aktif selama proses Bimtek berlangsung. Temuan-temuan di lapangan atau masalah-masalah yang ada diungkap secara jelas selama bimtek berlangsung. Hingga tak terasa 6 hari kebersamaan dengan mereka berahir sudah. Selama kebersamaan kami lihat begitu besar potensi yang ada dalam diri mereka, hingga ketika akhir Bimtek kami kebingungan untuk menentukan satu orang peserta terbaik dari mereka. Tak terkecuali dengan potensi yang dimiliki baik Cep Aang, Diki firmansyah, Azis Noval, Yusuf kurnia, Nursalim Irsyad, Siti Rakhmah dan N.Cucum, kami yakin mereka dapat mengimplementasikan kurikulum 2013 di sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Kesimpulan yang bisa kami ambil bahwa kita tidak bisa mengukur hasil dari nilai akhir saja tapi proses yang harus kita pertimbangkan agar prinsip keadilan dalam penilaian terlihat jelas sebagaimana tuntutan kurikulum 2013 dalam penilaian yakni penilaian authentik, penilaian menyeluruh yang menyentuh banyak aspek didalamnya. Selain nilai baik pre test dan post test, kehadiran, keaktifan, kerjasama, keseriusan dan peran serta yang aktif dalam menyelesaikan permasalahan juga menjadi bagian yang kami pertimbangkan untuk dijadikan nilai akhir. Tak ada yang sempurna dari semuanya, tapi kami mencoba bersifat obyektif menilai sesuai dengan kriteria yang ada.

Akhirnya semoga tugas kami dalam menyampaikan informasi yang didapat dari Bimtek yang didapat di Cirebon waktu itu, dapat benar-benar memenuhi harapan. Kami bukanlah satu-satunya sumber, kami hanya mencoba menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diberikan pada kami sebagai Instruktur Kabupaten. Kami yakin Bapak/Ibu peserta juga telah dibekali berbagai pengetahuan tentang kurikulum 2013 ini dari berbagai sumber dan media yang begitu banyak. Semoga sharing kita selama Bimtek berlangsung memberi hikmah yang luar biasa selain silaturahmi dapat terjalin juga perkembangan dunia pendidikan semakin maju tentunya dengan kurikulum baru yang digulirkan oleh Pemerintah. Semoga.