Elis Lulu Maknunah

Kelahiran Cianjur, lulusan Pendidikan Biologi UPI tahun 2011...

Selengkapnya
Navigasi Web
Arwanaku

Arwanaku

#tantangan_hari_ke_49

#tantangan_menulis_60_hari

"Yah, dapat ikan arwana dari mana?" Tanya bunaga pada suaminya.

"Hadiah dari temen ayah," jawaban singkat menjadi ciri khas yanaga, suami bunaga.

"Ah, masa sih. Arwana kan mahal. Terus ikan arwana kan sekarang dilindungi, jadi ngga boleh bebas diperjualbelikan," bunaga semakin penasaran.

"Kalau dikasih ya gimana lagi," selesai memberi pakan arwana, suami bunaga langsung bergerak ke luar, mungkin menghindari pertanyaan lanjutan dari bunaga.

Bunaga memang suka sedikit heran dengan hobi suaminya. Kali ini berhubungan dengan ikan, setelah pohon jagung, bunga gelombang cinta dan burung. Semalaman suami bunaga membuat akuarium, padahal yang kemarin masih bagus malah diberikan kepada orang lain. Kurang besar alasannya. Ternyata mau menyambut penghuni baru, arwanaku.

Bunaga masih ingat sewaktu hamil anak bungsunya itu. Saat itu ia sedang menempuh pendidikan profesi guru, kehamilannya baru menginjak usia tiga bulan. Setelah melakukan simulasi mengajar materi fotosintesis, ada tanaman hydrilla yang dibawa pulang disamping mendapat bonus ikan cupang dari temannya. Dengan penuh semangat ia meminta suaminya membuatkannya akuarium kecil agar ikan hias dan tanaman airnya bisa berumur lama. Namun dengan alasan kesibukan, suami bunaga malah mengacuhkannya. Entah mengapa dia kemudian tiba-tiba menangis seorang diri di kamar, merasa suaminya tidak menyayangi dia dan anak yang sedang dikandungnya. Jika mengingat hak tersebut, ia akan tersenyum dan merasa konyol. Entahlah, jika suaminya bertanya mengapa ia menangis, ia juga bingung menjawabnya, alih-alih malah menyalahkan hormon kehamilan di darahnya. Namun sekarang ia kesal juga, kalau suaminya mau, waktu itu dalam waktu semalam bisa membuat akuarium, mengapa harus menunggu ada drama dulu.

Ah, arwanaku memang memiliki pesona yang tidak dimiliki ikan lain. Ikan dengan nama ilmiah Scleropages formosus ini memiliki harga yang fantastis untuk setiap ekor dan jenisnya. Ditengarai karena ikan ini semakin langka dan memiliki banyak variasi warna, semakin menarii ikannya, harganya semakin 'indah'.

Jika kita mampu mengambil nilai kehidupan dari arwana, maka kita tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga ini dengan hanya duduk diam. Semakin banyak kebermanfaatan kita bagi lingkungan semakin kita akan lebih dihargai. Semakin tinggi ilmu yang dimiliki bukan semakin sombong, namun semakin banyak berbagi. Karena sesuai dengan janji Allah dalam surat Al-mujadalah ayat 11 bahwa Allah akan meninggikan beberapa derajat diantara kita yang beriman dan diberi ilmu pengetahuan.

Wallohu'alam bisshowab.

Cianjur, 17 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post