#tantangan_hari_ke_48

#tantangan_menulis_60_hari

Siapa yang tidak tahu akuarium? Akuarium adalah contoh bentuk kehidupan di dunia air dalam skala kecil. Biasanya terbuat dari kaca agar kita dapat selalu melihat bentuk kehidupan di sana. Ekosistem adalah interaksi antara komunitas (makhluk hidup) dengan lingkungannya atau interaksi antara faktor biotik dengan faktor abiotik.

Dalam akuarium harus terdapat minimal dua komponen yaitu faktor biotik, yaitu ikan ( jarang orang hanya menggunakan tumbuhan air untuk menunjukkan indahnya kehidupan dalam air) dan komonen abiotiknya yaitu air, tentu saja karen aair merupakan syarat tumbuhnya ikan. Maka dengan menaruh ikan dalam toples kaca saja itu sudah menunjukkan ekosistem air di akuarium. Tentu saja ekosistem buatan yang dibuat dengan sangat sederhana. Jika hanya ikan dan air saja, maka itu artinya air harus diganti setiap hari, untuk memastikan adanya pasokan aksigen dalam air.

Akuarium yang lebih kompleks biasanya menghadirkan beberapa jenis binatang air dan tumbuhan air, baik itu tawar maupun yang berasal dari laut. Tumbuhan sebagai penyedia oksigen bagi ikan dan ikan sebagai penyedia karbondioksida bagi tumbuhan, keduanya saling berinteraksi. Apabila tidak ada tumbuhan asli, maka hal yang perlu ada dalam akuarium adalah aerator yang mencegah air diam saja. Sehingga pasokan oksigen tetap terpenuhi.

Dari hal tersebut kita dapat mengambil pelajaran hidup bahwa jika diam saja, air yang menjadi sumber kehidupan dapat menjadi perenggut kehidupan juga. Semua terjadi dari bagaimana cara kita memanaatkan kondisi lingkungan agar mendukung kehidupan kita. Bukan hanya lingkungan, hubungan kita dengan makhluk hidup lainnya pun mengambil andil besar dalam kesuksesan hidup kita, jadilah diri yang memberi manfaat kepada yang lain karena itulah sebaik-baiknya manusia.

Cianjur, 16 Desember 2020