Gelombang Cintaku
#tantangan_hari_ke_40
#tantangan_menulis_60_hari
"Bun, tahu nggak kalau tanaman ini dulu pernah hits pada zamannya," tanya suami Bunaga.
"Emang ada apa gitu yah? Ini tanaman gelombang cinta kan? Terus apa hubungannya, kok tiba-tiba ayah bilang gitu, bunda tahu kok yang harganya selangit itu kan," jawab bunaga.
"Iya, tapi sekarang gelombang cinta kalah sama janda bolong," lanjut ayah.
"Terus..." Bunaga tidak melanjutkan kata-katanya.
"Ya nggak apa-apa. Kenapa sih ibu-ibu suka riweh kalau yang dibahas sudah masalah janda. Ayah hanya ingin menegaskan kalau gelombang cinta di hati ayah tidak akan pernah pudar, walaupun kita bertetangga dengan janda," suami bunaga segera menerangkan maksudnya sebelum Bunaga marah-marah tidak jelas lagi.
"Dasar, ayah ini emang suka ngegombal," timpal Bunaga.
"Tapi bunda suka kan kalau digombalin ayah," suami Bunaga segera memindahkan pot gelombang cinta di hadapannya ke pojok taman.
Aktivitas berkebun menjadi momen romantis bagi mereka. Bunaga yang sebenarnya sarjana lulusan biologi kurang mahir jika tentang praktik, tangan suaminya lebih bertangan dingin. Ia justru banyak belajar dari suaminya. "Coba kalau dulu dosen bunda tuh ayah, pasti ga' pernah absen masuk kelas," pikirnya.
Tanaman gelombang cinta yang berasal dari genus Anthurium ini memang pernah naik daun di masanya, dianggap sebagai tanaman mewah, harganya sempat mencapai puluhan juta rupiah karena tanaman ini menjadi kesayangan para raja Jawa zaman dahulu, sehingga sering ditanam sebagai tanaman hias kerajaan di pojok-pojok istana. Saat ini, semenjak pandemi terjadi dan orang banyak melakukan aktivitas di rumah, belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah hobinya pun bertambah. Berkebun atau mengoleksi tanaman hias. Bukan hal yang negatif, justru hobi baru ini harus dikembangkan. Selain rumah menjadi indah dipandang mata, pundi-pundi uang pun semakin bertambah. Tak sedikit orang yang menjual kembali tanaman hiasnya ketika ada orang lewat dan menawar tanamannya denga harga tinggi. Bahkan tak jarang pula orang yang sengaja lewat untuk mencuri tanaman hias di teras milik orang lain. Semua kembali tergantung kepada niat masing-masing.
Cianjur, 08 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gelombang Cintaku, mantul ulasannya