#tantangan_hari_ke_71

#tantangan_menulis_90_hari

Sabtu adalah jadwal diklat yang diadakan oleh pengurus Gerakan Literasi Nasional Gareulis Jabar. Setelah liburan tahun baru, sabtu ini pula mulai diawali diklat yang ke delapan. Diklat yang dilaksanakan secara daring ini menggunakan aplikasi zoom meeting dihadiri oleh beberapa orang penting di jawab barat, termasuk bunda Literasi Jawa Barat, ibu Cinta atau Ibu Atalia Pr.

Sungguh banyak yang manfaat yang diperoleh oleh bunaga setelah mengikuti Tantangan Literasi Gareulis Jabar. Ilmu pengetahuan, wawasan, teman baru serta pengalaman-pengalaman yang tidak dialami sebelumnya.

Namun miris sekali, Indonesia masih memiliki peringkat rendah dalam PISA. Padahal dengan revolusi industri 4.0, sumber bacaan mudah diperoleh terutama yang berbasis online. Buku-buku elektronik mudah ditemukan, namun minat baca masih rendah. Hal ini tentu karena mereka tidak terbiasa membaca, maka mulai hari ini kita berfokus untuk menciptakan generasi Literat. Keluarga adalah kunci utama.

Generasi Literat bisa dibentuk sejak dini oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah. Keluarga sebagai pembentuk generasi Literat. Orang tua memiliki peranan penting untuk membentuk generasi Literat ini. Mulai dari rajin membacakan buku cerita sebelum tidur, bahkan sampai buku non fiksi yang dapat menambah wawasan anak. Dengan sering dibacakan buku, maka kecintaan anak terhadap buku akan tumbuh. Mereka tidak akan bisa jauh-jauh dari buku. Dengan melakukan hal tersebut, maka bukan hal yang mustahil akan tumbuh Soekarno berikutnya yang selalu menyempatkan membaca dalam kondisi apapun atau Ki Hajar Dewantara yang mampu mendobrak dunia pendidikan Indonesia saat itu. Aamiin.

Cianjur, 09 Desember 2020