Guru sarat prestasi
#tantangan_hari_ke_28
#tantangan_menulis_30_hari
PGRI adalah suatu organisasi keguruan yang didirikan atas dasar semangat juang para guru di Indonesia untuk terus mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia, mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan serta membela hak dan nasib umumnya, guru pada khususnya. Melalui hasil kongres di Surakarta pada tanggal 24-25 November, tepat 100 hari setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 25 November 1945 didirikan organisasi keguruan PGRI.
Sejarah yang cukup panjang hingga berdirinya PGRI ini, karena perjuangan dimulai sebelum kemerdekaan dicapai yaitu sejak tahun 1912 telah berdiri Persatuan Guru Hindia Belanda (PHGB). Setelah kemerdekaan diperoleh, perjuangan bukan berarti telah selesai, karena nasib guru pada saat itu masih dipandang sebelah mata. Justru perjuangan baru akan dimulai karena bagian tersulit bukan memperoleh namun mempertahankan.
Hingga usia nya kini yang ke-75 PGRI masih terus berjuang agar guru selalu memiliki keadilan. Kiprah yang sekarang sedang diperjuangkan adalah agar kategori 2 yang sudah lama mengabdi menjadi guru hanya perlu melakukan uji dokumen saja untuk mengikuti seleksi PPPK yang dikhawatirkan secara akademik akan kalah dengan guru lulusan baru.
Tahun ini, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana perayaan hari guru dirayakan penuh gegap gempita. Situasi pandemi memaksa para guru untuk tetap 'diam'. Begitu pula dengan PGRI kecamatan Cibeber, tahun ini hanya mengadakan sedikit mata lomba. Lomba menyanyi solo, badminton, MTQ, kultum dan menulis esai. Dengan tema "Guru menolak menyerah karena corona" para guru tetap melakukan yang terbaik yang mereka miliki. Meskipun tidak bisa bertatap muka langsung namun perayaan hari guru ini tetap berlangsung meriah bahkan lebih khidmat, karena kita belajar arti kata syukur dan sabar. Alhamdulillah, ranting Al-hanif kembali mendapatkan titel juara umum dengan memperoleh 2 emas dari lomba menulis esai dan kultum, 2 perak dari lomba menyanyi solo putera dan MTQ serta satu juara harapan 1 lomba menulis esai.
Teruslah mengukir prestasi untuk para guru di Indonesia di mana pun kita berada. Demi mencerdaskan anak bangsa, tetap semangat memperbaiki diri, corona bukan alasan untuk diam tanpa melaksanakan apapun. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya, pintar-pintarlah mencari kesempatan agar kita tidak menjadi bagian dari produk guru yang gagal karena Corona.
Cianjur, 26 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tjakep