Kenangan Bu Ica

Oleh Elis Nurhayati

Pagi itu pada kegiatan bimtek, kami terbiasa bercerita sambil makan. Tema pembicaraan macam-macam. Ada yang evaluasi pembelajaran, ada yang kagum terhadap narasumber dan ada juga yang bercerita pengalaman mengajar di kelas.

Waktu pun tak terasa sudah menunjukkan pukul tujuh, itu tandanya bimtek akan segera dimulai. Kami berlima terburu-buru beranjak dari meja makan. Sambil jalan menuju lift, kami masih melanjutkan pembicaraan. Dan teman kami yang bernama Bu Ica, beliau yang paling semangat menanggapi pembicaraan kami.

Saking asyiknya dia berbincang, maka tanpa disadari tanda panah lift di pijit nomor dua. Tentu saja saat itu pintu lift terbuka toh dan kami semua bengong. Lho kok ini masih di ruang makan. Dan disaat pintu itu terbuka, pas kebetulan juga ada beberapa teman peserta bimtek yang akan masuk. Saking kagetnya bu ica langsung pijit lagi panah nomor tiga. Sontak saja saat itu juga kami kaget bercampur perasaan gak percaya kok bisa ya b Ica itu lupa, kalau teman-teman tadi sebenarnya mau masuk bareng kita lho. Yo wiss lah b Ica gak apa-apa wong itu lupa kok.

Meskipun bu Ica itu pernah melakukan kesalahan pijit nomor lift. Tapi di hati kami sosok bu Ica akan selalu terukir sebagai sosok perempuan yang solid dan supel. I love you bu Ica mch ah.