Tersentak
Rasa tak percaya, namun ini terjadi. Hati terasa terpental, pecah, perhatianmu begitu berlebihan, prasangkamu tak berlogika, apakah itu manusiawi? Seakan kau baru mengenal perwatakanku, kau merasa aku berubah, kau menyangka aku mengejar sesuatu yang naif, penuh duniawi.
Andaikan kau tahu, kini aku sedang meratap, aku sedang hawatir, hati ini tercabik cabik. Aku menyaksikan keluguan dari anak-anaku yang sedang beranjak dewasa. Seakan mereka tak menyadari langkahnya. Padahal bahaya sedang mengintai jiwanya.
Dunia ini memang kejam. Kata-kata yang merasuk ke dalam jiwa seakan akan jalan terbaik, padahal itu tipu muslihat yang sedang mengincar. Membawa kelembah hitam yang kotor.
Kuatkanlah, lindungilah, bentengi kami yaa Allah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduhai tulisan yang Karen
Terima kasih bp, masih jauh dari keren pa
Terima kasih mamahku cayang
Nah begitu, mantap, ayo tulis terus adek sayang