Kejutan di Angka Dua Belas
Angka dua belas. Apa yang membuat saya mengingat dengan angka dua belas? Inilah angka perjalanan saya mengajar di sekolah swasta dan berpindah ke sekolah negeri. Kota Semarang dengan lalu lalang kepadatan pekerja dan keramaian lampu pelanginya merupakan pijakan pertama saya dalam dunia mengajar. Kabupaten Semarang dengan bukit, pohon jati, sengon, mahoninya menjadi pilihan ke dua.
Bagi saya keduanya merupakan pilihan. Tak ada yang lebih baik ataupun yang lebih buruk. Pada pilihan pertama, saya patut mengucapkan terima kasih. Karena dari pilihan pertama, saya mampu menuju pilihan kedua. Cerita yang berkesan saya lalui di sekolah swasta. Karena pada tahun duaribu dua belas saya baru pindah ke sekolah negeri. Ah, saya jadi teringat perjalana piknik ke Singapura.
Tiga tahun mengajar, saya menjadi guru swasta yang bisa pergi ke Singapura. Coba bayangkan? Guru swasta dengan gaji pas-pasan mampu piknik ke Singapura. Itu hal luar biasa, kan? Bahkan dalam impian saya pun belum pernah terpikirkan untuk pergi ke Negara dengan sebutan “Sea Town atau Kota Laut”. Itulah hadiah untuk semua guru yang menyukseskan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) pada tahun dua ribu dua belas. Luar biasa yayasan yang pernah menaungi saya selama dua belas tahun.
Kali pertama saya menginjakkan kaki di negara patung singa pada tahun dua ribu tiga belas. Bandara saksi mata ketika Pak Darmaji seorang guru olahraga ditahan di ruang boarding ticket. Sebab, nama pak Darmaji yang tercantum di paspor dirasa aneh oleh petugas. Bisa jadi, petugas menganggap pak Darmaji seorang teroris. Tentu saja bukan teman-teman. Ternyata nama Pak Darmaji hanya terdiri atas satu kata. Keluar dari ruang boarding tiket, sontak saya dan teman- teman tertawa dan geli melihat Pak Darmaji yang kelihatan lelah setelah diwawancarai petugas.
Pertengahan tahun dua ribu dua belas, saya beranjak ke SMK Negeri di daerah Kabupaten Semarang. Satu semester sudah saya lalui. Saya tetap menjadi guru. Hanya saja di tempat yang berbeda. Inilah kejutan di angka dua belas. Bersyukur tak henti-hentinya saya ucapkan kepada Allah SWT. Lantas, kejutan apa lagi yang akan Allah berikan. Kita sebagai manusia perlu bertafakur dan bersyukur. Mengutip petikan Q.S. Arrahman “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar