"Ibu paham. Pasti sangat sedih ketika tidak dapat perhatian dari orangtua. Seandenya jika ayah dan ibu sayang ke Rena seperti dulu. Rena mau janji ke Bu Hani gak, kalau ceria dan semangat lagi seperti dulu"

"Iya Rena janji Bu. Rena juga ingin ayah dan ibu seperti dulu."

"Tugas Rena sekarang banyak-banyak berdoa ya biar orangtua Rena kembali seperti dulu."

"Ayo ibu antar pulang"

"Tidak usah, Rena bisa pulang sendiri Bu."

" Tidak baik menolak pertolongan orang lain"

"Baiklah Bu, Rena mau di antar"

Bu Hani mengantar Rena hingga di depan gerbang rumahnya.

Rena turun dari motor Bu Hani dan mengucapkan terima kasih kepada Bu Hani. Ia berjalan menuju rumahnya. Tiba-tiba ibu keluar rumah raut mukanya terlihat lega melihat Rena pulang diantar Bu Hani. Sambil tersenyum ia perhatikan Rena dan Bu Hani bergantian.

"Mari ibu Rena, saya pamit dulu" pamit Bu Hani kepada ibunya Renata

"Terima kasih Bu Hani, mari mampir dulu"

"Terimakasih banyak mungkin lain kali, mari assalamkum"

"Waalkmslam"

Ibu menghampiri Rena

"Rena dari mana saja nak kok baru pulang?" Rena mencium tangan ibunya lalu sambil menunduk ia menjawab pertanyaan ibunya. Ia tak berani menatap mata ibunya takut dimarahi.

"Maaf Bu, Rena tadi tidak langsung pulang. Rena mampir ke taman komplek lalu tak lama bertemu Bu Hani di taman."

"Iya Ndak papa lain kali pamit dulu ya" jawab ibu. Lalu ibu tiba-tiba ibu memeluk Rena.

"Renata maafkan ibu dan ayah ya. Ibu dan ayah janji akan lebih sayang ke kamu"

Rena terperanjat dengan sikap dan ucapan ibu barusan. Ia menatap ibunya ada senyum manis di bibirnya.

Kenapa dengan ibu? Kenapa ibu tiba-tiba perhatian dan memeluk Rena? Batin Rena penuh dengan pertanyaan. Tetapi ia tidak berani bertanya kepada ibunya.

"Rena kok melamun, ayu masuk pasti Rena sudah lapar ya?" Ibu melepaskan pelukannya lalu mengajak Rena masuk ke dalam rumah.

"Ganti baju dulu lalu makan ya, kita makan bersama ibu juga sudah lapar." Kata ibu sambil tersenyum

Rena mengangguk sambil tersenyum kepada ibu. Rena berganti baju dan bergegas menuju meja makan. Ia merasa sudah sangat lapar. Ibu sudah menunggunya di meja makan.

Kenapa ibu hari ini berbeda sekali dengan biasanya ya, batin Rena lagi.

"Ayo sini nak ibu sudah kelaparan"

Aku baru sadar ternyata sikapku selama ini tidak kusadari telah merubah kepribadiannya. Rena yg dulu selalu ceria dan banyak ngomong kini menjadi anak yang pendiam seperti ini. Ya Allah semoga penyesalanku ini tidak terlambat. Batin ibu

"Ibu hari ini tidak kerja,?" Tanya Rena penasaran sambil mengambil nasi dan lauknya.

"Ibu mulai hari ini cuti sampai satu Bulan ke depan."

"Ibu sakit" tanya Rena penasaran.

"Tidak, ibu hanya ingin menemani Rena. Ingin menghabiskan banyak waktu di rumah bersama Rena"

Hah Rena gak salah dengar kan, batin Rena yang masih penasaran dengan perubahan sikap ibu

"Ayo nambah lagi makannya" Rena mengangguk dan menambah lagi makannya

Kenapa aq jadi kelapan gini ya, apa karena aq senang lihat ibu berubah sehingga aku jadi suka makan. Batin Rena lagi.

"Tadi gimana sekolahnya? Ada masalah tidak?"

Rena menggeleng menjawab tanya ibu.

"Nanti belajarnya di temenin ibu ya, maaf ya selama ini ibu jarang nemin Rena belajar. Mulai nanti malam ibu akan nemenin Rena belajar."

"Iya Bu" jawabku senangs sambil tersenyum kepada ibu. Aku bahagia sekali akhirnya ibu kembali mau menemaniku belajar. Semoga tidak hanya malam ini tetapi berlanjut ke malam-malam berikutnya.

Bersambung,,,