Elis Setyowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Asyiknya Belajar sambil Bermain (59)

Asyiknya Belajar sambil Bermain (59)

Bermain adalah kegiatan yang benar-benar menyenangkan. Tidak hanya anak-anak orang dewasa pun kadang kalanya melakukan kegiatan permainan untuk merefresh pikiran. Lalu bagaiaman jika belajarnya sambil bermaian. Yuk kita intip keseruan beberapa permainan tradisional yang dapat dimodifikasi kedalam pembelajaran.

Permainan Ulartangga

Permainan ulartangga adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Berupa papan yang berisi petak-petak persegi dilengkapi dengan tangga dan ular yang mengarah kebawah. Cara memainkannya adalah pemain harus melempar dadu lalu melangkahkan bidaknya sesuai mata dadu yang muncul. Pemenang permainan ini adalah pemain yang berhasil menempatkan bidaknya pada kotak terakhir. Karakter yang diperoleh dalam permainan ini adalah kejujuran, pantang menyerah, yang diatas belum tentu menang dan yang di bawah belum tentu kalah karena ada tangga yang membantu untuk naik ketas dengan singkat. Yang diatas bisa seketika turun paling bawah karena ada ekor ular yang membawa pada kotak-kotak dibwahnya.

Memodifikasi permainan ini sangat mudah cukup dengan memberikan soal-soal pada kotak-kotak papan ulartangga. Bagi yang bisa menjawab bisa melempar dadu kembali dan naik tangga jika kebetulan bidak berhenti pada kotak yang terdapat kaki tangga. Bagi yang tidak dapat menjawab permaianan dilanjutkan pemain yang lain dan turun jika bidak berhenti pada kotak yang terdapat ekor ular.

Dakon/congklak

Dakon atau juga disebut congklak masih sering kita jumpai di masyarakat. Masih banyak toko mainan yang menjual permaianan ini sehingga tidak asing dikalangan anak-anak. Dakon adalah permaian papan yang berisi 2 cekungan besar(lubang induk)di kanan dan kirinya serta 14 cekungan kecil. Permaian ini dimainkan oleh 2 orang. Cara memainkannya yang pertama mesgisi lubang kecil dengan biji-bijian yang sama banyak. Mengambil semua biji yang ada pada satu lubang lalu dibagikan satu-satu pada lubang yang dilewati kecuali lubang induk lawan. Karakter yang ada pada permainan ini adalah strategi, ketelitian, kejujuran, dan kesabaran

Modifikasi permainan congklak dalam pembelajaran adalah dengan memberikan kartu-kartu soal pada setiap lubang. Pemain yang dapat menjawab dengan benar bisa melanjutkan permainannya dengan mengambil biji pada salah satu lubang kecil dan membagikannya secara berurutan. Selanjutnya menjawab soal kembali pada lubang yang dikenai biji terakhir. Jika bisa menjawab maka biji pada lubang induk menjadi miliknya dan jika tidak dapat menjawab, biji pada lubang induk dibagikan pada lubang-lubang kecil.

Engklek/engkle

Permainan tradisional engklek disetiap daerah memiliki nama yang berbeda dan bentuk yang berfariasi. Permainan ini hampir ada di seluruh nusantara meski berbeda nama. Cara memainkannya adalah setiap pemaian memiliki gaco yang dilempar pada petak. Gaco yang dilempar tidak boleh mengenai garis atau keluar dari garis batasnya. Selanjutnya pemain berjalan melompat dengan satu kaki dan tidak boleh menginjak garis. Ketika ada gaco atau kaki pemain mengenai garis maka pemain itu mati dan digantikan pemain lain. Karakter dari permainan Ini adalah ketelitian, keseimbangan, strategi dan kejujuran.

Modifikasi permainan engklek dalam pembelajaran dengan memberikan pertanyaan pada setiap petak. Pemaian yang mau mengambil gaconya harus menjawab pertanyaan jika salah maka bisa melanjutkan permainan ke petak berikutnya tetapi jika salah maka gaco tidak dapat diambil dan permainannya kalah dilanjtukan pemain yang lain.

Tiga permainan di atas adalah contoh permainan tradisional yang bisa dimodifikasi dalam pembelajaran di kelas. Permainan-permainan di atas dapat digunakan pada semua materi pelajaran. Dan modifikasinyapun sesuai dengan kreatifitas guru.

Masih banyak permainan tradisional lain yang lebih seru dan tentunya bisa dimodifikasi menjadi media pembelajaran seperti petak umpet, bentengan, gobak sodor, dll. Semoga dengan inovasi pembelajaran ini peserta didik lebih semangat dalam belajar di sekolah serta menjadikan belajar lebih bermakna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

14 Mar
Balas



search

New Post