Elis Setyowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Delia Eps 3 (55)

Ku singkirkan tangannys dari pundakku " sudah hrntikin Sin. jawabku tetap sama seperti kemaren" ku keraskan nada bicaranya . Berharap cindi menyerah dengan tindakannya. Lalu ku tinggalkan cindi dan kawan-kawannya di lorong belakang kelas. Ku langkahkan kakiku menuju k kelas. Entahlah sekarang apa yang dipikirkan cindi.

Aku termasuk anak yang pintar di sekolah. Hampir tiap tahun semenjak SD dulu aku menjadi juara kelas. Sekarang di SMP nilaikupun tak kalah dengan nilai teman-teman. Meski begitu aku termasuk anak yang berani di sekolah sehingga aku dipercaya menjadi ketua kelas. Ketika ada yang menjailiku aku tak segan-segan membalasnya.

Seperti kali ini Cindy berusaha memaksaku untuk mendukungnya mencalonkan diri sebagai ketua OSIS. Cindy memang terkenal anak yang aktif di sekolah tetapi kadang sifat obsesinya membuatnya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Beberapa hari ini, ia merayuku untuk menjadi tim suksesnya menjadi ketua OSIS. Dari awal aku menolak ajakannya. Entahlah aku kurang suka dengan cara Cindy mencari dukungan teman-teman. Bagiku ia tidak menunjukkan kemampuannya tetapi cenderung curang dengan memberikan makanan atau barang-barang lalu ia meminta dukungan. Aku sudah berusaha menasehatinya untuk tindak bertindak seperti itu. Tetapi hasilnya nihil ia tetap kekeh dengan caranya seperti itu.

Kali ini aku melihat ia membagikan ku coklat di kelasku. Teman-teman di kelas tampak senang mendapat coklat gratis.

"Eh jangan hanya sekedar mengambil coklatnya! Kalian harus ingat ketika pemilihan ketua OSIS besok harus memilihku ya. Ingat Cindy Kartika Dewi calon OSIS No 2" ujar Cindy sambil membagikan coklat.

"Beres cin, jangan kawatir" jawab teman-teman riuh.

"Ini buat kamu Del" Cindy menyodorkan coklat kepadaku. Aku hanya tersenyum pahit padanya dan menggelengkan kepalaku.

"Udah ambil aja" paksanya sambil tetap menodongkan coklat itu

" Ndak aku udah kenyang" jawabku tegas

"Kamu kenapa sih Del, sikapmu selalu seperti itu. Harusnya kamu mendukungku karena kita berteman udah mulai TK dulu. Justru dari seluruh murid di sekolah ini kamu yang paling terlihat tidak mendukungku."

"Aku sudah bilang berkali-kali kepadamu Cin, caramu ini salah. Seandainya kamu tidak menggunakan cara seperti ini aku adalah pendukungmu yang paling depan"

"Hahaha,, jaman sekarang gak pakai cara seperti ini! Ya gak bakal ada yang milih." Jawabnya lalu berlalu keluar kelas.

Entahlah harus dengan cara apa lagi aku menyadarkannya. Jujur aku kasihan dengan Cindy. Dengan caranya seperti itu tentu saja akan merugikan calon yang lain. Aku juga tak bisa membayangkan jika sampai nanti ia kalah ia pasti akan stres. Teman-teman yang menerima sogokannya ku lihat belum tentu juga memilih dia ketika pemilihan nanti.

Bersambung,,

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post