Tantangan menulis hari ke 3

Part 2

Bel sekolah berbunyi menandakan jam sekolah usai. Teman-teman merapikan meja mereka dan bergegas untuk pulang.

Aku merapikan alat-alat tulis ku. Ketika hendak menjinjing tasku Bu Hani memanggilku

"Renata setelah ini keruangan ibu, ada yang ibu perlu bicarakan"

"Baik bu" jawabku.

Kenapa Bu Hani memanggilku? Mungkinkah beliau masih marah dengan ulahku akhir-akhir ini. Pikirku

Aku berjalan menyusuri lorong sekolah dengan gelisah. Selama ini Bu Hani tidak pernah memanggil muridnya ke ruangannya dan baru aku yang pertama. Mungkinkah Bu Hani marah kepadaku?

Teman-teman berbisik dibelakang ku, membicarakan ku yang di panggil Bu Hani.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalkmslam, masuk ren, duduk" perintah Bu Hani

"Baik bu trimakasih"

"Rena kamu tau kenapa ibu panggil ke sini" tanya Bu Hani sambil memperhatikan dengan lekat, dengan tangannya yang bersedekap dada.

Aku menundukkan kepala tak berani memandang mata beliau, sambil berfikir sejenak, apa yang menjadi penyebab aku dipanggil Bu Hani?

"Tidak bu" jawabku sambil menggelengkan kepala.

"Rena, kamu di kelasnya Bu Hani sudah 3 bulan, ibu melihat kamu tidak ada perkembangan, malas-malasan, jarang mengerjakan pr, di kelas kamu jarang bermain dengan teman-temanmu. Ibu lihat prestasi kamu di kelas sebelumnya sangat baik. Ceritakan ke ibu kamu ada masalah apa?" Kata Bu Hani

"Tidak ada masalah apa-apa Bu" jawabku singkat sambil tetap menundukkan kepala dan memainkan kuku jariku.

"Kenapa? kamu tidak mau cerita ke ibu? baiklah jika tetap seperti ini dan tidak ada perubahan sikap dan nilai kamu, maka Bu Hani bisa saja tidak menaikkan kamu ke kelas 6"

"Jangan bu, Rena kepingin naik kelas" jawabku memelas karena bagaimanapun aku tidak mau tinggal kelas.

"Ceritakan ke ibu apa masalahmu, ibu akan membantu sebisa ibu"

"Tidak ada masalah apa-apa Bu" sambil ku gelengkan kepalaku untuk meyakinkan Bu Hani.

"Benar tidak ada masalah"

Aku menganggukkan kepala

" Baiklah jika memang tidak ada masalah. Bu Hani harap setelah ini ada perubahan pada nilai dan sikap kamu"

"Iya Bu saya akan berusaha"

"Ya sudah kamu boleh pulang"

"Saya pamit dulu Bu assalamu'alaikum" aku berdiri dari dudukku dan menyalami punggung tangannya.

Hari-hari berikutnya aku berusaha untuk lebih semangat belajar meski masih sering bermalas-malasan. Setidaknya aku ingin meningkatkan sedikit nilaiku agar Bu Hani tidak memanggilku kembali ke ruangannya.

Hari ini pembagian hasil ulangan harian. Bu Hani memanggilku untuk memberikan hasil ulangan ku

"Renata"

"Iya Bu" aku berdiri dan berjalan menuju meja Bu Hani untuk mengambil hasil ulangan ku.

"Ibu senang melihat hasil ulanganmu kali ini. Hasilnya bagus pertahankan dan tingkatkan ya! Bu Hani percaya kalau Rena bukan anak bodoh" ujar Bu Hani sambil tersenyum kepadaku.

Aku tersenyum dan mengangguk kepada Bu Hani. Ku pandangi nilai ulanganku ada nilai 85 di sana. Semoga ayah dan ibu senang melihatnya seperti Bu Hani barusan.

Hari berganti hari ternyata nilai Rena yang bagus tidak bertahan lama. Ulangan berikutnya nilai Rena tidak lebih dari 50. Sikap renapun tak ada perubahan tetap pendiam dan tak mau bergaul dengan kawan-kawannya

.

Bersambung,,,