Elis Setyowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jadi Guru Penggerak Memang tidak Mudah

Jadi Guru Penggerak Memang tidak Mudah

Jadi Guru Penggerak Memang tidak Mudah

Dewasa ini guru penggerak menjadi tren di kalangan guru. Hal ini terjadi setelah menteri pendidikan Nadiem Makarim menggadang-gadang guru harus menjadi penggerak agar pendidikan lebih maju. Banyak guru yang siap mejadi guru penggerak tetapi tak jarang pula guru yang enggan menjadi guru penggerak. Merasa sudah berada di zona nyaman sehingga enggan merubah diri menjadi lebih baik.

Jadi guru penggerak memnag tidak mudah. Banyak hal yang harus kita korbankan mulai tenaga, waktu, dan pikiran. Ketika yang lain bersantai-santai guru penggerak sibuk mencari inovasi. Ketika yang lain pulang tepat waktu guru penggerak sibuk mempersipakan kegiatan pembelajarannya di hari esok. Ketika yang lain acuh dengan karakter anak didik, guru penggerak sibuk mencari ide untuk menjadikan mereka siswa yang berkarakter. Ketika yang lain puas dengan hanya menjadi guru apa adanya, guru penggerak sibuk memompa dirinya menjadi lebih baik.

Lalu apa kirannya yang menjadikan guru tak mampu untuk menjadi guru penggerak. Berikut beberapa hal yang menjadikan guru tetap diam di tempat:

Tidak adanya kemauan untuk menjadi guru penggerak

Banyak guru yang merasa sudah nyaman di posisinya sehingga merasa enggan untuk untuk memacu dirinya menjadi guru penggerak

Kurangnya apresiasi atasan

Manusiawi jika usaha seseorang ingin dihargai oleh orang lain terutama atasan. Bagi seorang guru usaha dan kegigihannya akan menjadi-jadi ketika atasan memberikan dukungan. Begitu pula sebaliknya jika seorang atsan acuh dengan usaha bawahan maka yang terjadi berlahan tetapi pasti usaha dan upaya guru tersebut akan menguap begitu saja.

Tidak adanya dukungan dari teman sejawat

Lingkungan kerja yang kondusif memang menjadi dukungan yang besar bagi seorang guru untuk menjadi guru penggerak di sekolahnya. Tetapi tak jarang ketika ada salah satu guru yang berprestasi justru cibiran yang ia dapatkan. Memang kadang kata-kata itu sepele tetapi nyatanya bisa berdampak besar.

“ibu/bapakkan orang pintar, tentu saja bisa seperti itu” kalimat ini tentu sering kita dengar ketika kita ingin mengajak sukses bersama menjadi guru penggerak. Sangat sederhana tetapi bagi penerimanya tentu saja dampaknya besar. Dari kata-kata tersebut seolah-olah kesuksesan hanya bermodalkan kepintaran saja. Padahal jika kita pahami kesuksesan dari sebagian besar seseorang adalah dari usaha dan kerja kerasnya. Proseslah yang membuat ia sukses, bukan hanya sekedar pitar belaka.

Dari permasalahan di atas mari bersama menjadi guru penggerak meski lingkungan dan atasan kita tidak mendukung. Tetap mantapkan tekat dan ketangguhan hati sehingga meski lingkungan tidak mendukung, kita akan tetap bertahan untuk memproses diri menjadi guru penggerak.

Beberapa hal sederhana untuk menjadikan kita mejadi guru penggerak

Menekankan karakter pada siswa

Memberikan karakter pada siswa tentunya di mulai dari keteladanan guru. Bagaimana mungkin siswa akan bisa bersikap sopan jika gurunya urakan. Seperti pepatah guru digugu dan di tiru, guru kencing berdiri murid kencing berlari. Oleh karena itu pembenahan karekter guru adalah hal yang utama sebelum guru mengajarkan karakter kepada anak didik.

Inovasi pembelajaran

Merancang pembelajaran yang inovasi. Menjadikan kegiatan pembelajaran yang biasa saja menjadi luar biasa yang tentunya bermakna pada diri siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran dan model-model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Mengupgrate kemampuan diri

Aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat terutama untuk meningkatkan kemampuan diri seperti pelatiahan, Workshop, dan berbagai jenis lomba.

Menggerakkan teman sejawat

Sesukses apapun diri kita maka belum bisa dikatakan sukses jika belum mampu mengajak teman sejawat untuk mampu seperti diri kita. Maka aja dasn gerakkan teman kita untuk bersama menjadi guru penggerak. Tentu ini tidak mudah tetapi ketika kita mempunyai tekad makan berlahan tetapi pasti orang-orang di sekitar kita akan tergerak hatinya untuk ikut menjadi guru penggerak.

PROFIL PENULIS

ELIS SETYOWATI lahir di Malang JawaTimur, pada tanggal15 Oktober 1988. Lulusan Diploma II dan Sarjana Pendidikan Ilmu Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Kanjuruhan Malang. Mulai mengajar ketika masih duduk di bangku kuliah semester dua tahun 2007 di Malang hingga tahun 2013, tahun 2013 mengikuti Tes CPNS di Kota Surabaya. Lulus tes CPNS dan ditempatkan di SDN Tambaksari III/159 Surabaya pada Februari 2014 hingga sekarang. Disamping menjadi Guru saat ini ia juga tengah mengasah keterampilannya dalam menulis. No HP 081249522103 dan Email [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat inspiratif Bu

05 Apr
Balas

Keren

06 Apr
Balas

Sangat keren. Salam sehat dan sukses. Barakallahu

05 Apr
Balas

Tulisan yang semakin keren Bu

05 Apr
Balas

Kebanggaan dan penghargaan setinggi-tingginya pada Ananda. Terus berkarya dengan mengangkat isu-isu inspiratif yang mampu membangkitkan organ logika setiap pembaca hingga menularkan gairah berkaryabaca dan berkaryatulis bahkan menumbuhkansuburkan sensitifitas pada fenomena sosial yang berserakan di pelataran publik.

05 Apr
Balas



search

New Post