Elis Setyowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Koko si Ayam Hitam part 1 (tantangan menulis hari ke 21)

Koko si Ayam Hitam part 1 (tantangan menulis hari ke 21)

Koko si ayam berbulu hitam

Koko memandangi teman-temannya di luar kandang, di iri sekali melihat teman-temannya yang sedang asyik bermain bersama dengan wajah bahagia. Berbeda dengan dirinya yang tiap hari bermain sendiri yang tidak mau bermain dengannya.

Seperti hari-hari sebelumnya Koko tak pernah menyerah, meski temna-temannya tidak mau bermain dengannya dia tetap mendekati teman-temannya dan meminta bergabung untuk bermain.

"Teman-teman aku ikut gabung bermain ya??"

"Tidak boleh!" Jawab teman-temanya serentak

"Sebentar saja boleh ya aku bosan bermain sendiri"

"Koko kamu itu berbeda dengan kami jadi jangan ngeyel untuk bisa bermain dengan kami!" Tegas Kiki ayam yang berbulu indah berwarna kuning hitam itu.

" Kiki aku kan sama seperti kalian sama-sama anak ayam"

"Koko lihat warna bulumu jelas-jelas berbeda dengan kami!" Jawab Kiki lagi

"Iya nih Koko memang kamu tidak bisa melihat??" Tambah ruru si ayam berbulu merah dan hitam itu

Iya itu lah aku Koko si ayam hitam, kadang teman-teman memanggilku ayam jelek. mereka menganggap ku berbeda. Memang kenyataanya begitu warna buluku hitam tidak hanya bulu saja kulitku dan semua bagian tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kakiku berwana hitam legam. Kenapa aku bisa berwarna hitam ya? Sampai sekarangpun aku tidak tau jawabannya.

Ketika aku menetas bersama dengan teman-temanku Kiki, ruru, dan teman-teman yang lain aku memang berbeda. Waktu itu ketika aq baru menetas aku pandangi teman-temanku sungguh cantik-cantik bulu mereka. Sangat berbeda denganku.

Awalnya aku tidak mempermasalahkan warna buluku karena ku pikir memang bulu-bulu kita tidak ada yang persis sama. Warna bulu-bulu kami berbeda hampir semua bulu-bulunya terdiri dari 2-3 warna dan hanya aku saja yang berwarna hitam legam.

Suatu hari aku bertanya ke ibu ku. "Ibu kenapa warna buluku berbeda dengan teman-temanku?"

Ibu memandangiku lalu tersenyum " Koko tuhan menciptakan makhluknya tidak ada yang sama persis. Pasti ada yang berbeda."

"Tapi aku sangat berbeda dengan teman-temanku ibu?"

"Memang kenapa dengan koko? Koko bulunya cantik loh bahkan kelihatan gagah dengan bulu hitam itu."

"Tapi Bu teman-teman tidak ada yang mau bermain denganku karena warna buluku ini"

Dengan lembut dan dengan senyum ibu menjawab " Koko kita terlahir berbeda dengan dengan yang lain tidak untuk disesali, kita tercipta berbeda agar kita bisa saling menghargai dengan perbedaan itu"

"Tetapi Bu teman-teman"

"Jika teman-teman Koko tidak menyukai bulu Koko bukan berarti tidakenyukai sikap Koko kan?? Yang perlu Koko lakukan selalu berbuat baik dengan mereka meski mereka kurang baik terhadap Koko. Koko harus yakin kebaikan sikap melebihi segalanya. Ibu yakin jika teman-teman koko tau kebaikan Koko maka teman-teman Koko akan sayang ke pada Koko"

Koko mengangguk bertanda Koko paham dengan nasihat ibunya semenjak itu Koko tidak pernah bersedih jika dia tidak diberlalakukan baik oleh teman-temannya. Dia selalu yakin dengan nasihat ibunya bahwa jika dia baik dengan tema-temannya maka teman-temannya lama-kelamaan akan baik juga dengannya.

Koko melihat teman-temannya bermain petak umpet, seru sekali aku ingin bermain bersama mereka. Koko berjalan mendekati teman-temannya.

"Hai teman-teman!" Sapa Koko

Kawanan ayam itu tidak menanggapi mereka asik bermain

"Teman-teman aku ikut bermain ya!"

"Tidak boleh kenapa kamu selalu ngeyel sih ko" jawab ruru

"Sekali ini saja, boleh ya" ucap Koko sambil memelas

"Temen-teman sini" panggil Kiki kepada-temannya

Kiki, ruru dan teman-temannya berkumpul. Kiki berbicara berbisik kepada temen-temannya. Teman-temannya menganggukkan kepala sambil tertawa cekikikan. "Ssettt jangan kencang-kencang nanti Koko mendengar." Ucap Kiki menenangkanteman-temannya

Koko melihat teman-temannya yang sedang berbisik Koko tidak tidakenaruh curiga kepada teman-temannya dia mengira teman-temannya sedang berdiskusi untuk mengijinkan atau tak mengizinkan Koko iku bermain. Koko menunggu dengan penuh harap agar teman-temannya mengizinkan dia ikut bergabung bermain.

Bersambung,,,

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Penasaran dengan sambungannya

04 Feb
Balas

Menunggu lanjutannya....bagaimana dengan Koko ya?

04 Feb
Balas

Wah hebat.. penulis membuat pembaca penasaran tingkat dewa

04 Feb
Balas



search

New Post