Koko Si Ayam Hitam Part 4 End (tantangan menulis hari ke 24)
"Ayam Koko kamu pasti bingung dan tidak percaya jika aku ini pangeran adijaya" kata pangeran adijaya, lalu pangeran itu menceritakan kepada koko. Mengapa bisa berda di tengan hutan ini dan tersesat. Pangeran menceritakan bahwa sebelumnya dia berburu dengan pengawal-pengawalnya. Tetapi ketika dia asik mengejar harimau hutan dia terpisah dengan pengawalnya dan tersesat hingga malam. Dan akhirnya dia bisa bertemu dengan Koko si ayam hitam ini.
"Lalu bagaimana dengan kamu Koko, mengapa kamu bisa berada di tengah hutan ini. Hari sudah gelap yang kutahu sebelum petang ayam-ayam sudah berada di kandang-kandang meraka"
"Mohon maaf pangeran, saya mencari teman-teman saya. Siang tadi saya bermain petak umpet dengan teman-teman,,"
Koko menceritakan semua kepada pangeran. Pangeran mengangguk terlihat pangeran sedang berfikir lalu pangeran berkata
" Mengapa kamu begitu baik Koko, apakah kamu tidak sadar jika teman-temanmu telah mengerjai kamu"
"Apa mungkin begitu pangeran, saya mengusir pekiran jelek saya karena saya sayang kepada teman-teman saya dan rasanya tidak mungkin teman-teman saya berbuat seperti itu kepada saya pangeran"
"Tunjukkan jalan keluar hutan ini Koko, aku akan menunjukkan kepadamu" perintah pangeran
" Baik paduka pangeran"
Koko menunjukkan jalan keluar hutan tanpa kesulitan. Bagi Koko hutan selama ini telah menjadi tempatnya bermain. Dia sangat hafal jalaur-jalur di hutan serta daerah-daerah yang berbahaya di hutan.
Tak berselang lama sampai lah mereka di pinggir hutan. Pengeran terlihat senang karena Koko begitu mudah untuk menunjukkan jalan keluar hutan.
"Koko tunjukkan kepadaku dimana kandang teman-temanmu"
"Baik paduka mari ikuti saya"
Koko bersama pangeran menuju kandang teman-temannya
"Koko coba kamu lihat di dalam kandang apakah ada teman-temanmu" perintah pangeran
Koko menengok kedalam kandang. Benar saja Kiki, Ruru, dan teman-teman yang lain berada di dalam kandang. Mereka terlihat sedang bercanda ria. Koko sedih melihatnya ternyata teman-temannya tega mengerjai dirinya. Padahal tadi ia sangat senang ketika temannya mengijinkannya bergabung untuk bermain.
"Koko kenapa kamu ada di sini bukannya kamu sedang berjaga di pinggir hutan" kata ruru kaget, sambil keluar dari kandang
"Kalian kenapa tega sekali denganku, apa salahku sehingga kalian mengerjaiku seperti itu"
"Hhaaa,," ruru dan teman-temannya tertawa keras
"Salahmu itu kamu beda dengan kami, kamu itu ayam hitam jelek. Salahnya sendiri ngeyel ikut main dengan kami"
Koko menundukkan kepala sedih. Pangeran Adiijaya melihat perbuaan teman-teman koko. Ia tak tega Koko ayam sebaik itu diperlakukan seperti itu oleh teman-temannya. Pangeran berjalan mendekati meraka
" Hei kalian ayam-ayam sombong! apa seperti itu kamu memperlakukan temanmu?" gertak pangeran marah
"Siapa engkau? Kenapa engkau ikut campur masalah kami?" Tanya ruru penasaran sambil memandangi pangeran dari ujung rambut hingga kaki
" Engkau tidak mengenaliku, hah,, aku pangeran Adijaya Hendraningrat. Pangeran negri ini"
"Apa???" Ruru, Kiki dan teman-temannya kaget, kenapa aku bisa tidak mengenali pangeran Adijaya. Padahal dari pakaiannya menunjukkan seseorang yang sangat berkuasa. Batin ruru
Sambil menundukkan kepala dengan takut Kiki berkata " maafkan kami pangeran, kami tidak mengenal paduka"
"Kesalahan terbesarmu bukanlah kepadaku, tetapi kepada temanmu Koko, mintalah maaf kepadanya, dan jangan kau ulangi perbuatan kalian" pangeran berkata tegas kepada gerombolan ayam itu
"Dan ingat mulai saat ini Koko adalah temanku dan akan aku jadikan sahabatku, siapapun yang menghina dan menyakiti Koko berarti dia telah melawanku. Koko bersiaplah besok engkau akan aku bawa kekerajaan sebagai sahabat dan hewan peliharaan ku"
"Hah paduka apa tidak salah, Koko tidak pantas berada di istana paduka, dia ayam jelek paduka, bawalah kami sebagai hewan peliharaanmu paduka, kami mempunyai bulu yang cantik pasti sangat pantas jika dibawa ke istana paduka pangeran" pinta ruru
"Bagiku kalianlah yang tidak pantas dibawa ke istana, istana tidak Sudi dimasuki oleh ayam yang berhati jahat nan sombong seperti kalian. Percuma memiliki bulu cantik jika otak kalian jahat. Bagiku Koko lebih cantik dari kalian. Koko besok pengawal-pengawalku akan menjemputmu"
"Baik paduka pangeran, terimakasih banyak paduka" jawab Koko senang dan bercampur haru. Ia tak menyangka pangeran sudi menjadikannya sahabat dan diangkat menjadi hewan peliharaannya. Padahal selama ini teman-temannya tak Sudi berteman dengannya.
Pangeran lalu berpamitan kepada Koko untuk kembali keistananya.
Ruru, Kiki dan teman-temannya meminta maaf kepada Koko atas sikap mereka selama ini. Koko memaafkan mereka. Koko berpesan agar teman-temannya tidak bersikap demikian kepada hewan-hewan yang lain.
Keesokan harinya Koko di jemput oleh pengawal-pengawal pangeran. Akhirnya Koko hidup bahagia diistana. Ia tak kesepian lagi. Di istana banyak hewan-hewan peliharaan pangeran yang sangat baik kepadanya.
Tamat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
ceritanya hidup sekali.keren
Makasih mbak say,, punyak e pean Ndak kalah kerenn,,,