Mengikuti tantangan menulis di gurusiana ini adalah pengalaman pertama saya. Saya tidak berbakatenulis. Tetapi pekerjaan saya sebagai guruenuntut saya untuk bisa menulis. Minimal tulisan-tulisan sederhana yang bisa dinikmati anak-anak seperti cerpen atau artikel atau karya tulis yang di wajibkan sebagai syarat kenaikan pangkat. Karena pengalaman pertama tentunya banyak pengalaman yang bisa di bilang agak keren juga.

Beberapa hari sempat tidur lebih awal karena kecapekan beraktifitas di siang hari. Seringnya juga tak sengaja tertidur sewaktu nemenin anak nonton TV. Dan herannya tidur saya tak tenang seperti ada ganjalan hutang. Dan benar saja sebelum jam 12 malam mesti dengan sendirinya terbangun. Seringnya terbangun jam 10 malam. Dan terakhir terbangun jam 23.15. seketika saya langsung melek. Duduk dan mencari hp untukelihat jam brapa kali ini dengan hati bener2 cemas. Takut jika jam 12 malam telah berlalu. Ketika melihat jam pukul 23.15. saya langsung atur nafas. Berfikir sebentar nulis apa kali ini yang paling cepat dan bisa di nikmati orang lain. Bayangkan waktu tersisa hanya 45 menit saja.

Akhirnya memutuskanenulis curhatan/uneg-uneg saya mengenai kekawatiran saya ketik di tengah wabah harus menaruh anak di tempat penitipan. Alhamdulillah pukul 23.45 naskah sudah lolos duduk cantik di kumpulan artikel tantangan menulis gurusiana.

Kadang juga heran dan tak lupa bersyukur ketika ketidura. Tidak bablas hingga melebihi batas waktu apload tulisan. Sempat juga cemas bukan karena ketiduran tetapi karna tidak ada sinyal ketida pulang ke desa. Bayangkan saya haru lari ke tengah jalan di depan rumah sambil melambai-lambaikan hp yang ada di genggaman hanya demi sinyal jaringan.

Saya akui kelemahan saya itu suka nulisnya di atas jam 9 malam. Kenapa karena keluar idenya di kam-jam terakhir. Ketika siang hari maksud hati ingin menyelesaikan tulisan tetapi hampir tak pernah sukses. Biasanya karena pekerjaan kadang juga karena anak yang rewel minta ini dan itu sehingga tidak bisa fokus menulis.

Memang kerasa banget ya ketika mengikuti tantangan menulis banyak cerita duka tetapi sungguh lebih banyak manfaatnya pada diri saya. Salah satunya menulis jadi lebih ringan dan mengalir begitu saja. Awal-awal berat pakek banget cari ide harus muter-muter rumah dulu. Belum lagi menyempatkan nulis di tengah kesibukan.

Tetapi sekarang saya benar-benar menikmatinya. Meski kadang tidak bisa memanjakan para pembaca. Tetapi setidaknya setiap hari saya bisa menghasilkan tulisan sebagai ajang untuk berlatih memproses diri lebih baik lagi dalam hal tulis menulis.

Malang, 22 Maret 2020

22.3.2020