KETELADANAN
Oleh : Eliyani
Maa Syaa Allah
Luar biasa tulisan yang berbentuk berita yang ditulis Ustadz Moh. Helman Sueb saya suka, meskipun diakhir tulisan itu, hanya ditulis Hilman Sueb, saya sudah kenal nama yang lengkap, karena telah memiliki karyanya.
https://pwmu.co/169424/11/25/jangan-jadikan-rumah-sekadar-rest-area1/
Setelah membaca tulisan itu, saya mengingat kembali keteladanan Nabi SAW, menjadikan rumah-rumah para sahabat produktif dengan menghasilkan orang-orang sekaliber Muazd bin Jabal, Khalid bin Walid, Hamzah, Hasan dan Husein, dan masih banyak lagi sahabat-sahabat brillian yang dihasilkan di rumah-rumah berkah bimbingan beliau SAW, karena itu saya salut Ustadz memaparkannya dengan sederhana, tetapi sangat membekas dengan judul Jangan Jadikan Rumah Sekadar Rest Area sungguh sangat mengena saat ini. Di mana orang tua sibuk di luar, menyerahkan pendidikan pada sekolah, madrasah, dan pesantren, kemudian membiarkan mereka tumbuh dengan pemikiran-pemikiran liar, yang secara tidak sadar justru menjerumuskan, jika tidak waspada. Terkadang sudah terlihat penyimpangannya baru menyesal, padahal jika diketahui dari awal tentunya dapat dicegah.
Saya jadi ingat dengan sebuah filosofis garis lurus jika kita menyimpang satu derajat saja dari garis lurus tersebut, dan berjalan terus maka dipastikan semakin lama semakin jauh dari kebenaran dan akan semakin jauh jalan untuk kembali. Kesalahan itu awalnya tidak berasa sama sekali, inilah peran rumah yang sesungguhnya seperti tulisan di atas, menemukan penyimpangan pada anak-anak kita sejak dini, sehingga lost generation dapat dihindari. Sekali lagi judul ini luarbiasa, “Jangan Jadikan Rumah Sekedar Rest Area”.
Rumah adalah madrasah pertama bagi tumbuh kembang anak-anak kita, maka orang tualah guru pertama dan utama, tanpa dukungan dan campur tangan orang tua pendidikan kita menjadi tidak berarti. Waktu belajar anak dirumah adalah dimulai ketika dalam kandungan sampai mereka menikah. Di rumah pendidikan karakter itu berawal, keteladanan dari orang tua membetuk kepribadian anak-anak kita. Jangan sampai dengan alasan kesibukan di luar rumah, malah anak-anak kita menjadikan teman-temannya di luar rumah sebagai tempat curhat daripada orang tuanya.
Sangat menarik tulisan ini melengkapi renungan kita di Hari Pendidikan Nasional, yang masih diwarnai dengan keprihatinan, dengan hadirnya sebuah gaya hidup Punk di kalangan anak muda Indonesia, yang makin menjauhkan anak-anak kita dari moral luhur yang berakar dari kebudayaan luhur bangsa kita, sebagai bentuk kekecewaan terhadap fungsi rumah yang mulai menjauh dari keteladanan Nabi Muhammad SAW, yang menjadikan rumah hanya sebagai rest area.
Akhirnya terima kasih Ustadz, saya akan selalu belajar, dan ingin menjadi teladan di lingkungan saya mendidik.
___
Lasi, 25 Nopember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Luar biasa ulasannya bu. Salam sukses selalu.
Semoga istiqomah pada posisi garis lurus