Alek Bako. Itu salah satu tradisi yang masih ada dalam budaya Minang Kabau. Bisa jadi tiap daerah di Minangkabau punya tradisi yang berbeda dalam pelaksanaannya, tetapi intinya sama.

Seorang anak dalam sebuah keluarga, pasti akan mempunyai Bako. Bako adalah keluarga dari pihak bapak. Ketika suatu hari nanti mereka menikah, maka ia akan turun dari rumah bakonya. Turun disini artinya, ia akan berpakaian dirumah bakonya. Sebelum di arak ( diantar beramai - ramai kerumah ibunya pihak bakonya akan menjamu tamu yang hadir.

Saatnya diarak. Seluruh bakonya akan mengantarkan dan membawa kado dan bermacam hantaran lainnya. Ia akan diarak dengan tambur, sehingga sepanjang perjalan terlihat warga ikut melepas dan membuat suasana semakin semarak.

Begitu hampir tiba dirumah mempelai, anak Daro (mempelai wanita diambil ibu dan ayahnya, sementara marapulai ( mempelai laki- laki tetap tinggal bersama ke dua orang tuanya. Akan ada upacara seremonial penyerahan mempelai pria.

Setelah itu ada silek. Silek dari tuan rumah dan silek dari tamu yang datang. Mereka berpakaian silek dan tidak beralas kaki,. Setelah Silek diakhiri dengan bersalaman ya 2 orang dari masing- masing pihak

Setelah itu dilanjutkan dengan petatah petitih dan akhirnya ke dua mempelai dipertemukan. Setelah itu baru mereka diarak dengan tambur memasuki rumah mempelai.

Selamat menempuh hidup baru

Faizurrahman dengan Indah Purnama Sari