Eliyawati, SH.

Assalamu'alaikum. Salam kenal dari saya, Eliyawati, lahir di Cilacap, putri pertama dari 2 bersaudara yang kesemuanya putri. Seorang guru dan Kepala Sek...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dosa Kecil, Apakah Itu ? (72)

Dosa Kecil, Apakah Itu ? (72)

Apabila pada tulisan sebelumnya, kita membicarakan tentang dosa besar, tulisan kali ini membahas tentang dosa kecil, sehingga nantinya kita akan semakin paham tentang dosa - dosa tersebut, sehingga kita bisa menjauhinya.

Kata “dosa“ berasal dari bahasa sansekerta sedangkan dalam bahasa Arab yaitu adz-dzanbu, al-itsmu atau al- jurmu.Secara istilah dosa adalah suatu akibat buruk yang diterima oleh manusia dikarenakan tidak menjalankan semua perintah Allah yang menjadi kewajibannya dan menjalankan suatu yang di haramkan oleh ALLAH SWT.

Pengertian dosa yang terkandung dalam Hadist Nabi, yaitu sebagai berikut :

“ Dosa itu adalah sesuatu yang bergetar dihatimu (terasa salah) apabila dilakukan dan engkau tidak suka apabila hal tersebut diketahui orang lain.” ( HR Muslim dari An nawwas bin sim’an Al anshari :4632)

Dosa itu dibagi menjadi dua. Dosa besar dan dosa kecil. Inilah yang kita yakini selama ini. Namun ada ulama yang mengatakan bahwa semua dosa itu besar, tidak ada yang kecil. Apa maksudnya?

Allah SWT berfirman, “Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kalian mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian,” (QS An-Nisa’: 31),

Orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil,” (QS An-Najm: 32).

Sedangkan apa yang dikisahkan dari Abu Ishaq Al-Isfira’ainy, bahwa semua dosa adalah dosa besar dan sama sekali tidak ada dosa yang kecil, maka bukan itu maksudnya.

Sebab kalau tidak, dosa memandang sesuatu yang diharamkan sama dengan dosa berzina. Tapi yang dimaksudkan adalah pengaitannya dengan keagungan yang didurhakai, dengan pengertian, sebagian bisa lebih besar dosanya daripada yang lain.

Apa itu Dosa kecil? Dosa kecil yaitu dosa yang dilakukan karena mengabaikan perintah Allah yang sifatnya tidak termasuk dalam dosa besar, baik disengaja ataupun tidak.

Dosa kecil dapat diampuni Allah apabila pelakunya mohon ampun kepada Allah dan disertai dengan beramal baik, seperti yang terkandung dalam QS.HUD Ayat 114 :

Artinya : “ ………sesungguhnya perbuatan – perbuatan yang baik itu dapat menghapus perbuatan – perbuatan buruk (dosa kecil ).”

Contoh dosa kecil diantaranya adalah :

Zina mata

Zina telinga

Zina hati

Dalam kehidupan sehari-hari, dosa-dosa kecil tersebut mudah sekali terjadi. Terlambat menepati janji, berkata kotor, dan jorok, berlebihan dalam berbicara (dibuat-buat), mengolok-ngolok orang lain, menangguhkan hak orang lain, mengejek, berbohong demi yang baik, berbohong dan sebagainya, merupakan contoh akhlak yang tercela. Semua itu membawa konsekuensi dosa. 

Walaupun dikatakan dosa kecil, akan tetapi kita tidak boleh meremehkannya, karena dosa kecil juga dosa yang bahaya bahkan dosa kecil  dapat berubah menjadi dosa yang besar dalam keadaan tertentu.

Maka dosa kecil itu akan pupus dan akan hilang dengan sendirinya jika seseorang melakukan amalan-amalan shalih. Namun tidak demikian pada dosa besar. Dosa besar hanya bisa hilang jika pelakunya bertaubat nasuha.

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits, untuk mengingatkan umat Islam agar tidak meremehkan dosa-dosa kecil yang sering diperbuat.

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَقَوْمٍ نَزَلُوا فِي بَطْنِ وَادٍ، فَجَاءَ ذَا بِعُودٍ، وَجَاءَ ذَا بِعُودٍ حَتَّى أَنْضَجُوا خُبْزَتَهُمْ 

''Awaslah kalian dari dosa-dosa kecil yang biasa diremehkan, sebab itu semua dapat terkumpul sehingga dapat membinasakan orangnya.'' Lalu beliau membuat perumpamaan, suatu kaum (rombongan) yang turun berkemah di hutan dan ketika tiba waktunya makan, tiap orang keluar mencari lidi serta dahan pohon. Setiap orang mendapatkan satu dahan sehingga terkumpul banyak dan dinyalakan api yang dapat memasak makanan.” (HR Ahmad).

Pepatah mengungkapkan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah jika dosa-dosa kecil kita kerjakan secara terus menerus.  

Karena terasa remeh, boleh jadi banyak perkara yang sebenarnya tercela di sisi Allah SWT, tanpa disadari ternyata sudah menambah saldo dosa kita. Kita pun membiarkannya terus menumpuk.  

Kemaksiatan dapat merusak hati dan jasad baik di dunia dan akhirat. Selain itu orang yang melakukan dosa maka ilmunya akan hilang. Karena ilmu adalah cahaya yang Allah SWT pancarkan ke dalam hati, dan kemaksiatan akan memadamkan cahaya itu. Dia juga akan merasa kekurangan rezeki dan merasa hidup sendiri.

Dalam Alquran surat Al Muthaffifin ayat 14 :  

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”

Kebiasaan mereka berbuat dosa telah menyebabkan hati mereka jadi keras, gelap, dan tertutup laksana logam yang berkarat. Oleh karena itu, mereka tidak dapat membedakan antara dusta yang berat dengan kebenaran yang terang benderang. Hati yang demikian hanya bisa dibersihkan dengan tobat yang sempurna.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikisahkan bahwa dahulu pada masa Rasulullah SAW, orang-orang Yahudi menganggap bahwa mereka hanya sebentar saja kelak mendapat siksa di neraka. Karena itu mereka merasa puas dan untung atas perbuatan dosa atau kejahatannya, sehingga tidak bertobat dari dosa yang meliputi dirinya, dan mereka mati dalam kekafiran.

Jika tidak hati-hati, anggapan orang Yahudi tersebut mungkin juga menjadi bagian keyakinan seorang muslim. Karena mengganggapnya tidak seberapa, kita lantas menjadi biasa dan semakin berani melakukan dosa-dosa kecil. Padahal Anas bin Malik mengatakan : 

عنْ أَنَس قالَ: إِنَّكُمْ لَتَعْملُونَ أَعْمَالًا هِيَ أَدقُّ في أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، كُنَّا نَعْدُّهَا عَلَى عَهْدِ رسولِ اللَّهِ ﷺ مِنَ الْمُوِبقاتِ  

Rasulullah SAW telah bersabda, ''Sesungguhnya Anda semua melakukan amal yang lebih kecil dari rambut dalam pandangan Anda semua, meski kami memandangnya (di masa Rasulullah SAW) termasuk perkara yang merusak.'' (HR Bukhari)

Agar kita terhindar dari langkah menabung dosa akibat kesalahan-kesalahan kecil, yang disengaja maupun tidak, maka Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya agar mengerjakan amalan-amalan yang disunnahkan. Banyak hal sunnah tersebut yang dapat menghapuskan dosa seseorang.

Ada juga kiat lain yang bisa dipakai untuk menipiskan tabungan dosa kita. Sebuah hadis dari Abu Hurairah menjelaskan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : 

  عَنْ أبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله ﷺ  صَلاَةُ الرَّجُلِ في جماعةٍ تزيدُ عَلَى صَلاَتِهِ في سُوقِهِ وَبَيْتِهِ بضْعاً وعِشْرينَ دَرَجَةً، وذلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِد لا يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ، لا يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ، لَمْ يَخطُ خُطوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِها دَرجةٌ

''Sholatnya seorang laki-laki dengan berjamaah, melebihi sholatnya di rumah dan di pasar dua puluh. Dengan demikian sholat wajib lima waktu adalah penggugur dosa, apalagi bila dilakukan secara berjamaah oleh Muslim laki-laki.

Dipandang dari segi terhapusnya dosa, dosa kecil lebih mudah terhapus. Pada umumnya dosa terhapus jika pelakunya melakukan taubat nasuha, taubat yang tulus dan sungguh-sungguh. Tetapi pada dosa kecil kadang-kadang akan terhapus tanpa melalui taubat. Dosa kecil bisa terhapus dengan amal shaleh yang dilakukan oleh seseorang.

Sebagai contoh terhapusnya dosa- dosa kecil dijelaskan di dalam sebuah Hadits yang menjelaskan bahwa ketika seseorang berwudlu’, membasuh bagian-bagian kepala dan anggota badan, maka dosa-dosa yang berhubungan dengan bagian-bagian yang dibasuhnya itu pun hanyut oleh air wudlu bagaikan dedaunan kering di pepohonan yang berguguran diterpa angin. Ibaratnya, ketika kita berkumur-kumur maka terhapuslah dosa yang berasal dari lidah kita, ketika kita membasuh kaki maka terhapus dosa yang terjadi dengan melibatkan kaki-kaki kita. Pada waktu kita melangkahkan kaki menuju Masjid setelah berwudlu, setiap langkah kaki menjadi tebusan bagi dosa- dosa kecil yang telah kita perbuat.

Namun jika seorang hamba kuat imannya, dia akan merasa malu dengan setiap dosa, baik kecil maupun besar. Karena dia melihat kebesaran kemaksiatannya, bukan kekecilan dosanya. Maka mari kita jauhi dosa kecil, apalagi dosa besar. Semoga Allah semakin sayang dan ridho terhadap kita. Aamiin.

#GueGensy Feature Hiburan Hubungan Showbiz Style Tips Travel YoungMom Wedding   CLOSE   Masuk Akun

atau

Buat Akun SkuatHipwee TerpopulerHot Editor's Pick Community Twitter Facebook Instagram O

  

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post