Eliyawati, SH.

Assalamu'alaikum. Salam kenal dari saya, Eliyawati, lahir di Cilacap, putri pertama dari 2 bersaudara yang kesemuanya putri. Seorang guru dan Kepala Sek...

Selengkapnya
Navigasi Web
Panen Cabe Rawit (48)

Panen Cabe Rawit (48)

Alhamdulillah, setiap hari bisa memanen cabe rawit di rumah tanpa perlu membeli. Satu pohon sudah cukup untuk beberapa waktu. Rasa yang sangat pedas, memang tidak perlu bagi keluargaku. Anak-anak masih kecil dan tidak begitu suka pedas. Lidah suami dan aku menyesuaikan dengan selera anak, supaya mau makan.

Di saat cabe rawit mahal, hal tersebut tidak begitu merisaukanku, kecuali bila aku berjualan makanan. Tapi itu tidak perlu untuk saat ini. Siapa menanam akan memanen. Petuah itu meresap dalam jiwaku. Mendorongku untuk semangat menanam apa saja, dari buah, sayur, rempah-rempah dalam bentuk apotik hidup, ada kunyit, jahe, temulawak, kencur, sereh, pandan, lidah buaya dan masih banyak yang lain, ingin ada di sekitar rumahku. Apabila jalan, melewati rumah-rumah yang ada di depannya, penuh dengan tanaman, bunga atau yang laiinnya, batinku senang sekali. Terasa sejuk, rindang, hijau, segar dan nyaman untuk berteduh.

Hari ini kuingin memetik cabe rawit yang sudah berwarna merah. Bertanda pohon rawitku siap dipetik. Putriku, sangat antusias membantu ibunya. Semua dia yang memetik, ibunya tidak boleh. Satu cabe diambilnya, namun yang lain ikut keambil, peranakan yang mau besar. Kularang dia memetik cabe rawit dengan cara demikian. Ambil Gunting untuk membantumu, Nak...ucapku. Gunting diambil. "Sini ibu ajari cara mengguntingnya" ucapku selanjutnya. " Bukan Ibu yang mengajari, tapi aku aja yang mengajari ibu menggunting, pinta putriku. Begitulah anak, kadang yang kita pinta, tidak selalu dituruti, namun kebalikannya. Pahami anak-anak kita. Kamipun tertawa bersama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ternyata ada juga anak seperti diriku waktu aku kecil. Senang metik cabe dan tidak boleh ikut orang lain metik. Salam literasi ....

05 Feb
Balas

Oh bgitu njih Bu....? Salam literasi juga Bund...salam mengenang masa kecil yg bahagia.

05 Feb

Salam bahagia

05 Feb



search

New Post