Rebutan Motor (46)
Jaman dulu, orang kemana - mana jalan kaki. Transportasi yang lebih memudahkan untuk dipakai bisa berupa, unta bila di gurun pasir, kuda, sepeda, dan sedikit motor atau mobil. Anak - anak jaman sekarang, bila naik sepeda usia SD atau SMP. Kalau SMA ke atas naik sepeda no way, kata mereka. Itulah perubahan jaman.
Door to door, salah satu cara yang kadang kugunakan untuk mencari murid untuk mau bersekolah. Dengan bersilaturahmi, kita menjadi lebih kenal, mengerti kondisi calon siswa kita, dan lain-lain. Keluhan dari seorang ibu, apabila anaknya lanjut ke SMA adalah kendaraan yang akan dipakai. Anaknya tidak mau naik sepeda, padahal tidak begitu jauh. Namun anaknya merasa malu, dan ingin naiknya motor. Jadi itupun menjadi salah satu kendala bagi anaknya untuk bersekolah, apalagi bila motivasi anak rendah, orangtua tidak mendukung. Putus sekolah itu yang akan terjadi.
Dalam keluarga, ada ayah, ibu dan anak-anak. Ayah berangkat kerja menggunakan motor. Ibu berangkat kerja juga memakai motor, atau ibu yang tidak bekerja namun anaknya pergi sekolah untuk mengantar juga memerlukan motor. Anak yang usia SMA ke sekolah maunya naik motor. Jadilah keluarga itu perlu motor yang banyak. Kalo belum mampu, misal hanya ada satu atau dua padahal yang ingin memakai banyak, tidak mencukupi. Nah, Apa yang terjadi? Bisa ketebak kan? Mereka saling berebut motor. Kalau tidak ada yang mengalah bagaimana? Yang tua biasanya yang mengalah. Ya, Ibu atau ayahnyalah yang bijaksana. Untuk anaknya, mereka serahkan motor mereka supaya bisa beraktivitas, baik sekolah maupun bekerja. Berebut motor ? No...No...Semoga dapat rejeki ya...Motor baru, doa seorang anak kecil melihat kondisi di pagi hari bila mau berangkat sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalau bisa disederhanakan mengapa berebutan, ya... Mantab. Penuih hikmah.
Terima kasih masukan dan sarannya Pak....Sukses selalu...
Memang begitulah realita anak zaman sekarang Bunda. Anak saya sudah kelas 1 SMA dan jarak rumah dekat, hanya perlu naik sepeda 5 menit sampai di sekolah. Itu pun temannya juga komen macam ini "nggak malu ya naik onthel ke sekolah?" Miris hati saya mendengarnya. Padahal naik sepeda itu sehat. Sukses selalu ya Bunda
Iya betul bunda...keadaan yg membuat miris kita...perlu ada perubahan mental, perubhan cara pandang...terimksh Bunda Dewi...sukses selalu juga buat Bunda...