Elizabeth Tjahjadarmawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AMANKAH SEKOLAH ANDA dari MAKANAN BERBAHAYA?
Praktikum Uji Boraks di SMA Xaverius 1 Jambi

AMANKAH SEKOLAH ANDA dari MAKANAN BERBAHAYA?

Artikel ini membahas bagaimana sebagai guru kita memiliki tanggung jawab moral untuk mengedukasi masyarakat sekolah dalam memilih makanan sehat di sekolah melalui kasus boraks atau kasus bahan makanan berbahaya lainnya.

Jangan salahkan siapa-siapa jika Anda sakit karena “What you eat, what you are”

Setiap mengkonsumsi apapun saya selalu berpikir kalimat di atas. Apapun yang kita makan, masuk ke dalam tubuh akan menjadi bagian dalam tubuh kita, bereaksi, dan mengakibatkan pengaruh baik positif maupun negatif bagi kesehatan. Jadi berpikirlah dahulu sebelum makan.

Saya sebagai guru kimia berpikir bahwa profesi guru kimia akan menjadi profesi mulia karena selain mengajar sebagai guru kita perlu mendidik dalam segala hal termasuk habit yaitu melatih agar siswa memiliki perilaku bijak dalam mengkonsumsi makanan. Dalam hal ini pelajaran langsung diterapkan secara kontekstual melihat permasalahan di sekitar kita dan menyelesaikannya. Belajar apapun akan menarik dan bermanfaat jika kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Suatu saat pada jam istirahat di sekolah saya berkeliling kantin sekolah dan area jajan di depan pagar sekolah. Saya amati siswa banyak membeli aneka krupuk. Saya pun ikut membeli namun tidak saya makan. Saya membawanya ke labor kimia dan saya tes secara sederhana, hasilnya krupuk saya simpulkan mengandung boraks. Sejak saat itu saya merancang pembelajaran praktikum kimia untuk membuktikan bahwa krupuk yang mereka konsumsi mengandung bahan berbahaya. Kandungan boraks dalam berbagai bahan makanan di sekitar kita bukanlah hal baru namun masyarakat tetap belum menyadarinya sehingga pola memilih jajanan pun belum berubah. Artinya masyarakat harus terus-menerus diedukasi. Guru perlu memiliki tanggung jawab moral untuk mengedukasi masyarakat dalam hal ini siswa-siswinya di sekolah termasuk penjual jajanan di sekolah tersebut.

APAKAH BORAKS dalam ASPEK KIMIA?

Boraks atau yang dikenal dengan sebutan bleng memiliki nama kimia natrium tetraborat dekahidrat merupakan senyawa kimia berbentuk kristal berwarna putih dan larut dalam air. Rumus kimia boraks adalah Na2B4O7.10 H2O. Boraks dalam dunia industri, menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

DAMPAK KESEHATAN MENGKONSUMSI BORAKS DALAM MAKANAN

Tanpa kita sadari makanan di sekitar kita banyak mengandung borak atau bleng yang digunakan sebagai BTM yang berbahaya misalnya lempeng, legendar atau krupuk beras, mie, lontong, ketupat (sebagai penegras), dan bakso (sebagai pengeras dan pengawet), cenil (sebagai penegras), dan kecap (sebagai pengawet).

Penggunaan boraks pada dosis rendah bisa terakumulasi di otak, hati, dan lemak. Untuk pemakaian dalam jumlah banyak, boraks dapat mengakibatkan demam, koma, kerusakan ginjal, pingsan, dan kematian. Biasanya gejala akibat keracunan boraks muncul antara tiga sampai lima hari. Gejala awalnya berupa mual-mual, muntah, diare, kejang, dan kemudian muncul bercak-bercak pada kulit, serta kerusakan pada ginjal.

BEREKSPERIMEN di LABOR UNTUK MENGUJI ADANYA BORAKS DALAM MAKANAN

Berikut adalah metode menguji kandungan boraks dalam makanan yang saya terapkan pada eksperimen kimia di laboratorium (materi ini dapat diterapkan pada kimia SMP maupun SMA). Metode yang diguankan adalah uji nyala. Boraks yang dibakar akan mengeluarkan warna hijau sesuai dengan spektrum nyala dari senyawanya. Uji ini relatif mudah dilakukan karena bahan dan alat yang sederhana dan mudah diperoleh.

Alat dan vahan:

Lumpang porselin dan alu korek api Oven Asam sulfat pekat (H2SO4) atau air aki Metanol absolut atau etanol beli di apotik Boraks asli Sample yang akan diuji (krupuk, gula merah, mie basah, bakso, tahu).

Cara kerja

1. Sample ditumbuk halus lalu diuapkan dalam oven agar kadar air berkurang. 2. Letakkan sample dalam lumpang porselin dan tumbuk halus. 3. Bakarlah sample tersebut hingga hitam menjadi arang. 4. Teteskan Asam sulfat (H2SO4) atau air aki dan tambahkan 2 ml metanol atau etanol. 5. Uap yang dihasilkan segera bakar dengan nyala korek api. 6. Amati warna yang dihasilkan pada nyala. Jika timbul warna hijau maka sample positif mengandung boraks. 7. Untuk meyakinkan bahwa warna nyala boraks adalah hijau mau bakarlah serbuk boraks dengan cara yang sama seperti di atas. Warna hijau terang akan timbul. Serbuk boraks murni yang dibakar sebagai standar warna hijau.

BAHAN PENGGANTI BORAKS YANG AMAN

Karena penggunaan bleng/boraks sangat berbahaya bagi kesehatan maka perlu dicari solusi pengganti zat tersebut. Bahan pengenyal yang alami dan aman bagi kesehatan adalah air merang. Pembuatan dawet hitam juga digunakan air merang yang memang mengandung unsur Natrium (sodium). Sedangkan bahan kimiawi yang jauh lebih aman adalah STPP (Sodium Tri-polyphosphate). Akhirnya memang mansuia perlu back to nature demi menjaga kesehatannya.

GOOD BYE BORAKS

Lalu apa kesimpulan dari praktikum yang sudah saya lakukan bersama siswa-siswi di sekolah? Hasil menunjukkan beberapa dari sampel jajanan krupuk yang mereka beli dari kantin atau depan sekolah positif mengandung boraks. Siswa melihat sendiri dengan cara membuktikannya melalui eksperimen yang akan mereka ingat sepanjang masa. Sejak prakitkum kimia di labor itu, penjual kantin pun tidak lagi menjual krupuk berbahan boraks dan siswa lebih selektif memilih makanan sehat.

Hal yang paling membahagiakan saya adalah beberapa siswa yang sudah lulus dan dan sudah kuliah atau bekerja datang bersilahturahmi dengan saya dan berkata “ Ibu, sejak praktikum boraks, saya tidak lagi mengonsumsi krupuk sembarangan hingga sekarang termasuk orangtua dan adik-adik saya.”. Sungguh saya sangat terharu mendengar kalimat itu. Pendidikan dengan mengedukasi sudah berhasil melalui pembelajaran bermakna yang diingat sepanjang masa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

You are the mannnnnn..

12 Mar
Balas

hatur nuhun kang Ceeppppp

12 Mar
Balas

Asyik baca artikelnya.

12 Mar
Balas



search

New Post