Menulis adalah energi untuk hidup karena ia adalah obat yang ampuh saat sepi itu datang menghampiri jiwa kita.

(quotes by Elizabeth Tjahjadarmawan)

Bagi para penulis, menulis adalah energi. Namun tugas penulis bukan saja menulis. Tulisan perlu diterbitkan dan dibaca orang lain agar ide yang kita sampaikan bermanfaat bagi pembaca. Dengan banyak bermunculannya penulis baru maka timbul masalah bagaimana menerbitkan buku dan menjual buku yang sudah kita tulis. Mengirim naskah ke penerbit besar dan ternama tidak semudah membalik telapak tangan. Berbagai proses harus dilalui dan memerlukan waktu yang lama hingga buku tulisan kita diterbitkan. Dari pengalaman yang saya alami, pernah buku saya baru terbit setelah 2-3 tahun. Alangkah sayangnya waktu yang terbuang, ide terpendam begitu saja, dan kerugian-kerugian lainnya. Dilema penulis.

Dengan menjamurnya penerbit indie maka menerbitkan dan menjual buku bukan lagi masalah bagi para penulis pemula karena kita dapat menerbitkan buku hanya dalam waktu 1-2 minggu selesai. Jumlah eksemplar buku pun tidak dibatasi. Satu buku pun penerbit indie mau mencetaknya tentu dengan biaya yang jauh lebih mahal jika mencetak lebih banyak. Apalagi dengan fasilitas desain cover yang menarik hingga pengurusan nomor ISBN maka penulis semakin nyaman karena jalur pintas mudah ditempuh. Tentu saja asalkan dana cukup dan tersedia maka penulis pemula saat ini tidak perlu lagi memikirkan bagaimana cara menerbitkan buku.

Setelah buku terbit selanjutnya kita berpikir bagaimana menjual buku tersebut? Walaupun penerbit indie memberi fasilitas menjual buku-buku yang dicetak di sana namun menjual buku lebih efektif melalui jalur pribadi baik lewat japri, promosi di grup medsos, blog pribadi, maupun tawaran langsung kepada calon pembaca. Oleh karena itu kita perlu menampilkan deskripsi atau sinopsis buku yang hendak kita jual. Bagaimana cara membuat deskripsi atau sinopsis buku agar menarik pembaca dan akhirnya pembaca memutuskan untuk membelinya?

Bagaimana tips jitu cara membuat sinopsis buku agar buku kita diminati dan dibeli calon pembaca. Namun sebelumnya apakah sinopsis itu? Sinopsis bukan resensi buku. Sinopsis di sini adalah ringkasan isi buku yang ditulis oleh penulisnya sendiri. Untuk buku fiksi misalnya novel atau cerpen merangkum unsur-unsur intrinsik yaitu tema, latar, alur, dan tokoh. Sementara pada sinopsis buku nonfiksi isi buku dikemukakan sesuai dengan konten masing-masing buku.

Berikut adalah langkah membuat deskripsi atau sinopsis buku yang akan kita dijual:

1) Meskipun kita sudah menulsinya namun untuk memastikan maka bacalah isi buku seluruhnya dan garis bawahi konten yang disajikan secara garis besar.

2) Catat dan kemukakan keunggulan dan daya tarik isi buku tersebut.

3) Buatlah kalimat ajakan untuk membaca dan pentingnya memiliki buku tersebut karena alasan keunggulan buku yang ditulis itu.

4) Buat deskripsi manfaat buku bagi kalangan tertentu misalnya bagi guru, bagi siswa, dan bagi pembaca umum.

5) Buatlah calon pembaca penasaran dengan kalimat yang ditulis.

6) Ringkasan sinopsis yang ditulis tidak boleh menyimpang dari konten buku keseluruhan.

7) Tulislah identitas buku meliputi judul, nama penulis, no ISBN, cetakan, penerbit, tahun terbit, dimensi buku, jumlah halaman, jenis kertas, maupun harganya.

Berikut adalah salah satu contoh buku saya yang terbit di awal tahun 2017.

Judul buku : Sehari di Hutan Haminjon (Petualangan Ilmiah Berbasis

Karakter)

Penulis : Elizabeth Tjahjadarmawan

ISBN : 978-602-1630-93-8

Cetakan ke-1 : Januari 2017

Tahun terbit awal : Januari 2017

Penerbit : Lingkarantarnusa Yogyakarta

Website penerbit : www.lingkarantarnusa.com

Dimensi buku : 14,5 cm x 21 cm

Jumlah halaman : 125 hal.

Jenis kertas : book paper

Sinopsis :

Haminjon-kemenyan sebagai salah satu kekayaan sumber daya alam hayati dari Tapanuli khususnya Kabupaten Tapanuli Utara di Provinsi Sumatera Utara yang menjadi produsen terbesar di dunia. Haminjon, tak banyak dikenal orang, berkonotasi negatif namun melalui buku ini Penulis berusaha memperkenalkan haminjon dari sisi ilmiah dipadukan dengan nilai-nilai karakter yang diperoleh Penulis berdasarkan pengalaman nyata melalui survey langsung dan studi lapangan di hutan haminjon. Sisi ilmiah haminjon diulas mulai dari pengenalan umum, haminjon sebagai penjaga ekosistem hutan, budidaya tanaman, pengolahan getah, manfaat, kandungan zat-zat kimianya, hingga aplikasi sederhana dalam praktikum sains di laboratorium untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa.

Bagi pembaca umum, diharapkan buku ini menambah wawasan ilmiah, rasa kagum akan pesona Indonesia, rasa cinta pada bumi Indonesia yang harus dijaga, dilindungi, dilestarikan, dan dibudidayakan demi kesejahteraan manusia, serta menanamkan pendidikan karakter bagi pembaca. Bagi pembaca siswa sekolah dari semua jenjang baik jenjang dasar, menengah, dan pendidikan tinggi buku ini memberi inspirasi environment literacy yang bisa ditumbuhkan mulai dari kecintaan pada lingkungan di sekitar kita melalui pengamatan dan pemnfaatan keunggulan lokal masing-masing daerah. Sedangkan bagi para pendidik, buku ini bermanfaat memberikan salah satu sumber referensi ilmiah bagaimana menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan sesuai dengan kurikulum UNESCO tentang lingkungan. Bagian yang tak kalah menarik dari buku ini adalah mencantumkan dokumentasi atau foto-foto saat Penulis melakukan survey di lokasi hutan haminjon tersebut.

Demikianlah trik agar buku kita dilirik dan dibeli calon pembaca dan saya sudah membuktikannya. Selamat menulis dan menerbitkan buku Anda. Salam literasi.

Bagi yang berkenan memsannya sila hubungi nomer WA di 0853-8340-3600.