Apa daya sinyal sayup - sayup sampai, inilah yang saya alami sejak mengikuti tantangan menulis di gurusiana. Sewaktu mengikuti menulis  gurusiana saya sudah berpikir apa mungkin bisa mengikuti   tantangan menulis  setiap hari. Ternyata hari ini telah menulis di hari ke 315, tapi poin yang saya dapatkan baru 9926. Keterbatasan sinyallah yang membuat saya lambat menambah poin.

Hampir setiap hari mengirim tulisan yang wajib saya sudah lari kesana kemari untuk mengejar sinyal agar tulisan itu tersimpan dan di tayangkan. Selesai itu di kirim ke group WA, Facebook Mediaguru.  Saat  ini  sebenarnya menulis di tantangan menulis adalah hari ke 321, karena ada teman saya  Bu Yusnimar  di grup kelas editor yang sama menulis sudah hari ke 321.   

Hari itu sudah di ingat sama Bu Yusnimar bahwa saya salah menulis harinya, dengan semangat saya mengeditnya. Eeiit ternyata tidak lancar seperti apa yang saya bayangkan. Akhirnya saya tidak sama lagi hari menulisnya dengan Bu Yusnimar.

Bila  sudah membuka tulisan kawan – kawan maka harus menunggu dan  mencari sinyal. Sudah dibaca, terus menulis komentar, kemudian tekan kirim...menunggu tulisan sukses...oke..sinyal itu sayup sampai lagi, karena belum terkirim maka diulang lagi menulis komentar. Akhirnya ada saya mengirim komentar pada kawan – kawan melebihi dari satu kali malah sampai 10 kali...hahaha. akhirnya saya berpikir, kalau seperti ini selalu, tentu  kawan – kawan tidak senang akan hal itu.

Ternyata apa yang saya pikirkan jadi kenyataan, ada kawan – kawan penulis mengkomentari komen kawan – kawan yang terkirim orangnya itu ke itu saja sampai 40 kali. Saya tulis di komentar kawan tersebut, hal itu terjadi akibat sinyalnya tak konsisten. Sejak hal itu terjadi saya mengkomentar tulisan kawan – kawan tidak rutin, karena ragu akan si sinyal yang sayup – sayup sampai itu. Semoga si WIFI cepat masuk kekampung saya

EA, 20210221