Ella Nur Angela, M.Pd

Kepala TK Bunga Bangsa Kec. Bungursari Kab. Purwakarta Prov. Jawa Barat. Pendidikan terakhir Magister PAUD Universitas Panca Sakti Kota Bekasi. Calon Guru Pengg...

Selengkapnya
Navigasi Web
STROKE, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

STROKE, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

STROKE, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

“Abi ng0mong jiga balelol (pelo), bsn melyg”

Chat dari suamiku sore itu, 5 September 2019. Dia biasa berkirim kabar saat dalam perjalanan pulang kerja. Sekedar menanyakan apa aku sudah ada di rumah atau belum, hujan atau tidak atau kadang menawarkan mau dibawakan oleh-oleh apa jika bepergian ke luar kota.

Tapi kali ini aku merasakan hal yang tidak biasa, dia jelaskan kondisinya sambil mengemudi dalam perjalanan pulang via chatting dengan typo. Aku mulai cemas.

Sekitar 30 menit kemudian mobil yang dikendarai sampai, aku buka pintu pagar. Kulihat wajahnya memerah dan matanya yang setengah terpejam. Dia berusaha memasukkan mobil ke dalam garasi dengan susah payah. Mundur hampir menabrak tembok, maju nyaris menabrak pagar. Ya Allah ada apa? Tidak biasanya. Setelah beberapa kali maju mundur, dia menyerah. Dia cabut rem tangan, mobil terparkir dalam posisi miring. Hanya menyisakan sedikit space untuk bisa dilalui orang. Turun dari mobil jalannya sempoyongan, susah payah aku papah tubuh tambunnya sampai masuk ke dalam rumah. Aku ingat malam sebelum kejadian dia tidak pulang, menginap di kantor karena mempersiapkan pagi harinya akan ada pemeriksaan kinerja pegawai.

“Apa yang dirasa, Bi?” tanyaku dengan perasaan yang berkecamuk.

“Pusing”, jawabnya singkat

Aku beri dia air putih hangat dan obat sakit kepala. Dia minta dikerok sedikit punggungnya seperti biasanya ketika dia sedang masuk angin. Selang beberapa menit kondisi belum membaik. Aku ajak dia ke rumah sakit. Ya Allah, baru 3 hari yang lalu si Sulung keluar dari rumah sakit pasca operasi usus buntu, mau tak mau aku kembali lagi. Aku minta tolong tetangga depan rumah yang kebetulan sedang off untuk mengantar kami ke rumah sakit yang sama tempat si Sulung dirawat. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya dzikir terucap, untuk menenangkan diri. Semoga suamiku baik-baik saja Ya Allah.

Sampai di depan IGD, satpam menyambut dengan kursi roda karena suamiku sudah tidak kuat berdiri. Setelah mendapat penanganan darurat, barulah dokter menjelaskan bahwa suamiku kena serangan stroke. Astaghfirullahal azhiim…beruntung suamiku sampai ke rumah dengan selamat padahal serangan stroke dialami saat dia sedang mengemudi.

Dokter menjelaskan tidak ada stroke berat ataupun stroke ringan, yang ada stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak (iskemik) dan stroke yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah (hemoragik). Dan stroke yang menyerang suamiku adalah stroke iskemik, lebih detailnya Stroke Infark, yaitu adanya kerusakan otak karena minimnya pasokan oksigen ke otak akibat adanya penyumbatan. Faktor pencetusnya hipertensi dan kebiasaan merokok (buat ahli hisap hal ini masih jadi perdebatan). Stroke infark menyerang usia muda/produktif, yaitu di rentang 15-55 tahun.

Sejak saat itu kaki dan tangan kiri suamiku tidak bisa digerakkan, lidah kaku dan emosi yang tidak stabil mengiringi hari-harinya. Dalam sekejap secara fisik maupun mental berubah 180 derajat. Setelah 5 hari di ruang perawatan, dokter mengijinkan suamiku pulang setelah tekanan darahnya cukup stabil. Selanjutnya suamiku harus menjalani pengobatan rawat jalan ke dokter spesialis saraf dan fisioterapi untuk mengembalikan lagi fungsi tungkai dan lengan kiri yang tidak bisa digerakkan secara normal. Juga harus menjalani Speech Therapy karena ada gangguan bicara dan menelan akibat stroke yang dialaminya.

Hingga hari ini menginjak tahun kedua kondisi suamiku belum 100% normal kembali. Harapan untuk sembuh selalu ada, meski kenyataan belum sesuai rencana. Hari-hari yang kami lalui penuh drama dan ujian kesabaran yang menguras emosi jiwa.

(BERSAMBUNG)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Allah memberi kesabaran kepada ibu, dan suami segera diberi kesembuhan oleh Allah.

01 Jul
Balas

Aamiin....terima kasih doanya bun.

01 Jul

Hadapi ujian dengan sabar dan salat. Semoga bunda da suami diberikan kesabaran melalui ujian, dan suami diberikan kesempatan untuk sembuh. Kita satu gerbong PAUDTALK bunda. Semoga kita bisa saling memotivasi. Sukses untuk bunda. Izin follow Bun

01 Jul
Balas

Aamiin Ya Allah. terima kasih untuk doa dan supportnya, bun. saya folback ya :)

01 Jul

Hadapi ujian dengan sabar dan salat. Semoga bunda da suami diberikan kesabaran melalui ujian, dan suami diberikan kesempatan untuk sembuh. Kita satu gerbong PAUDTALK bunda. Semoga kita bisa saling memotivasi. Sukses untuk bunda. Izin follow Bun

01 Jul
Balas

Luar biasa perjuangan ibu. Salam takzim Bu. Moga selalu diberi kemudahan dan kekuatan.

01 Jul
Balas

Maa syaa Allah, bun. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin....terima kasih

01 Jul

spt nyata...sabar ya Bund, in syaa Allo sll ada pesan cinta-Nya disetiap kejadian

01 Jul
Balas

Maa Syaa Allah, terima kasih doa dan supportnya bunda Chotimah :)

01 Jul

Nice start to be an excellent writer. The words Flow like water ,Inspiratives ...bravo...

01 Jul
Balas

thanks a lot cc Lily :*

01 Jul

Semangat umi ella,awal yang baik untuk seorang penulis.

01 Jul
Balas

Insyaa Allah, terima kasih supportnya om :)

01 Jul



search

New Post