Pesan Tak Tewujud

Tantangan Menulis Gurusiana H-73

///

Dalam terbaring lelah  hpku berbunyi satu kali, ternyata sepupuku yang  menelpon. Hati berdebar teringat Paman yang sedang sakit. Kuambil hp langsung ku telepon kembali. Kecemasanku berujung, ternyata pamanku telah berpulang kerahmatullah.

Badanku yang lemah bertambah lemah karena rasa sakit di bagian perut yang kurasa, makan nasipun tak mau. Air mata tak kuasa kutahan, mengalir deras tanpa henti. 

Semua keluarga berunding, ingat pesan paman ingin di kubur dekat ibu. Ketenggangan terjadi antara anak dan adik-adik almarhum. Tujuan  beliau berkubur di kampung supaya anak-anaknya tetap bersilaturrahmi dengan induak bako ( keluarga bapak ). Keinginan baiknya tak terwujud, aku dan keluarga mengalah, karena tidak mau arwah Paman tidak tenang ulah keributan ini.

Aku pasrah, kukuatkan hati, ikhlas dan sabar. Dengan badan masih agak lemah, kuikut pergi ke muaro bungo tempat Paman walau hanya tanah merah yang akan kudapati. Aku minta sama Allah, sehatkan badanku, kuatkan badanku, jauhkan dari segala rintangan. Selamatkan sampai ditujuan.

Dalam perjalanam air mata masih tetap mengalir, karena keinginan paman tak terwujud. Tapi bagi kami tak apa, yang penting pesan beliau sudah kami sampaikan dan beliau sudah diselenggarakan dengan segera. 

Selamat jalan Pama, semoga Paman mendapat tempat yang layak di sisi Allah. Maafkan kami tidak bisa mewujudkan keinginan Paman.

///

Elmarikaspdgadisdesaasamkumbang

Padang27072020