ELOK NOFIANDANI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
EKSPEKTASI -

EKSPEKTASI -

My ekspectations for you were minus, itu kalimat pertama yang sore ini yang melintas dalam kepalaku setelah mantengin HP beberapa menit. Ada perasaaan kecewa yang sangat mendalam, kemaren ekpektasiku masih 0 tapi hari ini mendadak minus.

Heiii….apakah kalian sering mengalami kondisi seperti ini? ketika kekecewaan bertumpuk-tumpuk dan terasa menyesakkan dada, awalnya kita masih memiliki harapan, namun semakin hari terasa semakin berat sehingga berada di titik minus. Dalam perjalanan kehidupan, kekecewaan adalah sahabat yang tak diundang, tetapi seringkali muncul tanpa permisi. Ia datang dalam berbagai bentuk dan intensitas yang berbeda, kadang menyelinap pelan-pelan seperti kabut pagi, kadang hadir dalam badai yang mengguncang jiwa kita. Kekecewaan sering muncul laiknya derap gelombang pasang dilautan, emosi yang memenuhi lubuk hati, menimbulkan rasa hampa yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Kekecewaan yang mendalam adalah pengalaman yang meresap hingga ke akar-akar jiwa, menghantarkan kita pada perjalanan paling intim dan rawan dalam kesendirian.

Di saat kekecewaan merayapi kehidupan, dunia terasa remang dan tak bersahabat. Setiap langkah terasa berat, seolah-olah kita tenggelam dalam lautan kelam yang tak berujung. Rasanya seperti kehilangan pegangan, seperti angin telah dicabut dari layar perahu hidup kita. Kekecewaan membawa kita ke dalam pusaran gelap, di mana rasa sakit dan kerinduan bertemu dalam tarian yang tragis.

Tak ada kata-kata yang mampu sepenuhnya melukiskan kekecewaan yang mendalam. Ia adalah kombinasi dari berbagai macam emosi: kesedihan yang melanda, amarah yang membara, dan kekosongan yang menggigil. Ia adalah luka yang tak kunjung sembuh, bekas dari impian yang hancur dan harapan yang pupus. Ia adalah kehadiran yang menyeret kita ke dalam labirin kegelapan, di mana kita terjebak dalam permainan bayangan dan echo dari masa lalu.

Mengapa kekecewaan begitu sulit dihadapi? Salah satunya karena kita sering kali memiliki harapan yang tinggi terhadap diri sendiri, orang lain, atau keadaan. Harapan adalah api yang menerangi jalan kita, tetapi di balik cahayanya, bayang-bayang kekecewaan bisa mengintai. Saat harapan-harapan itu hancur, kita merasakan luka yang mendalam, seakan-akan bagian dari diri kita telah dirobek.

Namun, dari kekecewaan itulah kita bisa merangkai pelajaran berharga. Pertama, kekecewaan mengajarkan kita tentang ketidakpastian hidup. Meskipun kita merencanakan segalanya dengan cermat, takdir seringkali memiliki rencana lain. Ini mengajarkan kita untuk lebih fleksibel dan menerima bahwa hidup adalah tentang adaptasi.

Kedua, kekecewaan membantu kita mengasah ketahanan mental. Seperti batu yang digosok-gosok hingga berkilau, kekecewaan memperkuat jiwa kita. Setiap kali kita bangkit kembali setelah terjatuh, kita menjadi lebih kuat. Ketika menghadapi kegagalan, kita belajar untuk tidak menyerah, melainkan berdiri kembali dengan semangat yang baru.

Ketiga, kekecewaan mengajarkan kita untuk lebih bersyukur. Saat merasakan pahitnya kegagalan, kita menjadi lebih menghargai apa yang kita miliki. Kita mulai menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu terletak pada pencapaian besar, tetapi juga pada momen-momen kecil yang sering kali luput dari perhatian kita.

Terakhir, kekecewaan mengingatkan kita akan keterbatasan manusia. Kita semua tidak sempurna, dan itu adalah hal yang wajar. Kekecewaan membuka mata kita untuk melihat bahwa kelemahan adalah bagian dari kehidupan, dan bukanlah tanda kegagalan total.

Dalam dunia yang penuh dengan kejutan dan ketidakpastian, kekecewaan adalah teman setia yang akan selalu menemani kita. Namun, jangan biarkan bayang-bayangnya membuat kita terjebak dalam kegelapan. Sebaliknya, lihatlah kekecewaan sebagai guru yang membawa pelajaran berharga. Dari setiap patah hati dan kegagalan, kita dapat tumbuh menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri. Sehingga, akhirnya, kita akan menyadari bahwa di balik bayang-bayang kekecewaan, terbentanglah cahaya harapan yang selalu menginspirasi kita untuk terus maju.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam Literasi

24 Apr
Balas

Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.

24 Apr
Balas



search

New Post