Elok Riskiyah

Elok Riskiyah, S.Ag.,M.Pd dilahirkan di sebuah kota kecil di Jawa Timur, Bondowoso Republik Kopi saat ini kota itu dikenal. Bertugas saat ini di SMPN 2 Maesan B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mazda berkurban di kala Pandemi

Mazda berkurban di kala Pandemi

Mazda singkatan dari SMPN 2 Maesan Kabupaten Bondowoso melakukan pemotongan hewan kurban pada hari terakhir di hari tasyrik. Panitia mengusulkan pemotongan hewan kurban pada tanggal 13 Hari Tasyrik karena banyak guru/TU di sekolah kami yang menjadi panitia Idul Kurban di rumah mereka masing-masing. Hewan kurban yg akan disembelih sebanyak 2 ekor sapi. Satu sapi untuk 7 orang guru/Tu. Sehingga yang berkurban di Mazda 14 guru/TU. Tahun kemarin Mazda bisa berkurban 3 sapi dan 2 kambing. Dua sapi berasal dari 14 guru/TU yg berkurban. Dua kambing berasal dari 2 guru yang berkurban. Sedangkan 1 sapi berasal dari sekitar 350 siswa yang belajar berkurban.

Tahun ini memang berbeda karena Iduul Kurban tahun ini terjadi di masa pandemi. Protokol kesehatan penyembelihan hewan kurban yang dianjurkan oleh pemerintah kami lakukan. Antara lain para petugas pemotongan hewan kurban harus membawa alat sendiri tidak boleh saling meminjam. Semua petugas harus memakai masker. Menjaga jarak antara panitia satu dengan yang lain. Cuci tangan selalu dilakukan. Dalam pendistribusian hewan kurban yang dagingnya diberikan kepada siswa diberi batasan waktu. Siswa kelas 7a bisa mengambil dagingnya pukul 11.00 WIB. Siswa kelas 7b mengambil dagingnya pukul 11.30 begitu seterusnya sampai kelas 7d. Antara penerima daging kurban yang satu dengan yang lain saling menjaga jarak. Wajib memakai masker dan suhunya diukur dulu serta cuci tangan sebelum masuk ke area sekolah. Setelah menerima daging mereka segera pulang ke rumah tidak diperkenankan untuk berkerumun, karena ada tim dari guru/TU yang bertugas untuk mengatur mereka yg dikomandani oleh satpam sekolah kami. Kalau tahun kemarin daging kurban diberikan kepada semua warga sekolah. Tapi tahun ini daging kurban hanya didistribusikan kepada siswa kelas 7 saja. Pertimbangan kami karena jumlah hewan kurban tidak sebanyak tahun kemarin, dan kami pun tidak ingin mengumpulkan seluruh siswa dikarenakan pembatasan jumlah siswa yang masuk ke area sekolah. Sekali lagi karena ini musim pandemi covid 19.

Ada yang bertanya kepada kami. Mengapa penyembelihan hewan kurban masih dilaksanakan oleh SMPN 2 Maesan di musim pandemi ini? Jawaban kami adalah:

1. Guru/TU yang telah berniat berkurban telah menabung sejak satu tahun yang lalu.

2. Protokol kesehatan telah kami terapkan selama penyembelihan sampai pendistribusian daging kurban.

3. Permohonan doa kepada Allah selalu kami lakukan agar keluarga besar Mazda terhindar dari segala penyakit.

Kalaupun masih ada pihak-pihak yang menganggap apa yang kami lakukan ini mengundang resiko, maka yang paling bertanggung jawab adalah kami selaku penanggung jawab di sekolah. Tapi kalau kami sudah mentaati aturan protokol kesehatan sejak penyembelihan sampai pendistribusian apakah kami masih dianggap keliru? Wallahu A'lam. Hanya orang-orang yang bersih hatinya yang bisa memandang kami dari sudut pandang yang positif.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post