Setengah Manusia
Giginya tajam menyeringai. Mata melotot merah membara. Senyum menakutkan menghiasi bibirnya, merayakan kemenangan yang tak seimbang. Cakar kukunya yang tajam menambah keganasannya. sesekali ia mengendus, mencium aroma darah dari lawannya yang sudah tak berdaya.Perkelahian yang tak seimbang.Terjadi di malam itu. lawannya yang lebih kecil tapi bernyali besar. Nekat melawannya. Darah yang keluar dari mulutnya tak ia hiraukan. Aku harus menuntaskan perkelahian ini, apapun yang terjadi. Teringat ia akan awal-awal persahabatannya. Sungguh menyenangkan. Saling membantu dan membutuhkan. Tapi kedengkian, iri hati, dan tak boleh diungguli, telah merusak segalanya. Dikerahkan segala kemampuan yang dimilikinya, tapi lawannya terlalu kuat. Perih di dada yang hampir terbelah. Jantungnya berdegup dengan kencang. Nafas tersengal-sengal. Mata berkunang-kunang. Jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Saat matanya yang sayu sedikit terbuka.Ia melihat sekali lagi kepada lawannya yang tertawa dengan nyaring memperlihatkan mulutnya yang berlumuran darah. Ia membunyikan genderang kemenangan. menadakan bahwa ialah pemenangnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar