Elva Lidya,S.Pd.,M.M

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekilas Bapakku Menakutkan ( Bagian Ke. 2 )

Sekilas Bapakku Menakutkan ( Bagian Ke. 2 )

Tantangan Hari Ke - 157

#TantanganGuruSiana

Sekilas Bapakku Menakutkan ( Bagian Ke. 2 )

Masa kecil masa paling imut - imut, belum mengerti harga beras mahal, belum tahu dari mana orangtua uangnya membeli gula dan minyak sayur. Masa dimana tahunya makan, minum dan bermain. Terbayang berdomisili di desa Batu Keras, hutan belantara, jauh dari kebisingan kota, tidak ada warung, bioskop, sekolah, sepanjang mata memandang kanan - kiri dan muka - belakang hanyalah dikelilingi hutan.

Mengapa pakde dan makde sampai terpikirkan untuk merantau di desa sesunyi ini ya? Sekarang saja jika diajak ke desa Batu Keras mikir dua tiga kali, pertama desanya jauh, tuk refreshing tidak kembali modalnya. Kedua hanya hutan yang dilihat dan hasil hutannya saja. Penghuninya juga bisa dihitung. Jika zaman dulu menanam durian, cempedak, manggis, rambutan, duku, sekarang memetik buahnya, namun menuju desa ini luar biasa jauhnya. Kelebihan dari desa ini hanyalah berhektar - hektar hutan terbentang luas, monggo diaturin yang berminat tuk bersawah, tuk berkebun, tuk mengadakan penelitian dan lainnya.

Menurut cerita yuk Sun anak dari wak Umi Kalsum kakaknya bapak, masa - masa kecil ibunya dan lek Bas panggilan dari bapak kami, pulang dari sekolah lebih sering makan kerak muda dikasih garam, dikepal - kepal sampai padat, dikasih parutan kelapa muda, baru siap dimakan. Apapun yang dimasak makde enak saja dimakan, pas jam makan dan tidak ada makanan lain. Begitu juga dengan ubi kayu, terkadang ditumis diberi bawang putih dan merah, diparut jegau lalu dikukus diberi parutan kelapa muda, direbus ditumbuk bikin getuk diberi gula merah sedikit, diparut diberi garam sedikit diberi gula merah dalamnya digoreng jadi deh gomak, dan banyak lagi ubi bisa dibikin olahan makanan pengganti nasi lho. Tidak pernah anak - anak ngomel tetap saja bersemangat makan.

Bersambung....

Prabumulih, 11 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren bun..tulisan yang inspiratif dan bisa dijadikan pelajaran bagi pembaca

11 Feb
Balas

Mokasih bu

12 Feb

Luar biasa perjuangan Bpk dan keluarga masa lalu.

12 Feb
Balas

ulasan yang keren, salam sukses

12 Feb
Balas

Mokasih bu,salam kembali

12 Feb

Kilas balik perjuangan bapak dan mamak demi keluarga tersayang

11 Feb
Balas

Nasi kerak muda dimakan dengan parutan kelapa...saya juga ngalami bunda..nasi kerak/intib dikasih kuah sayur...atau dimakan dengan parutan kelapa dan sedikit garam....lezat saja saat itu ....Ditunggu lanjutnya kisah bapak yg menarik...sukses bunda

12 Feb
Balas

Mokasih bu, kisah tempo dulu bu ya

12 Feb



search

New Post