Perlukah Menabung?

Oleh Elvia Luthfiasari

Mendengar kata menabung sering saya tersenyum sendiri. Bukan karena salah minum obat atau sok imut. Tapi memang dana yang kita miliki seperti air mengalir sudah menuju pos posnya. Kebutuhan biaya dapur menjadi tiga kali lipat karena anak-anak kiliah di luar kota dan negeri. Belum lagi harga kebutuhan pokok yang sudah berubah. Jadi sedih kalau dipikirkan mah.

Sering saya berpikir apakah karena kita tidak memiliki perencanaan keuangan keluarga? Ataukah karena ketidak mampuan berpikir jeli mana yang butuh dibeli mana yang tidak. Ataukah karena kita menjalani aja kehidupan tanpa target targetan.

Obrolan tafi pagi dengan seorang teman yang walaupun masih honorer tapi sudah punya kontrakan. Jadi ingat suatu caption yang mengataka "biarlah harta kita yang bergerak dan bekerja. Kita tinggal terima setoran. Sementara saya, ya begini aja.

Ternyata segala sesuatu harus direncanakan plan A atau plan B. Termasuk juga dengan menabung. Dana tabungan harus ada, jangan sampai ketika tidak memiliki dana cash di rumah. Nah apalagi bila ditambah memaksakan diri menabung, maka hati kita akan sefikit tenang. Bila terjadi sesuatu kita tidak perlu "berakting" untuk mohon bantuan.

So, menabung itu perlu dan diperlukan.. Bahkan menabung tulisan saja saja diperlu koq.