Elvia Luthfiasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Role Play

Role Play

Giving Opinion Role Play

Oleh Elvia Luthfiasari

Menanyakan pendapat dan memberikan pendapat adalah percakapan interpersonal sehari hari yang biasa kita temui. Tetapi dalam tindak tutur "giving opinion" ini ada aturan yang berlaku dari mulai suasana formal dan informal juga ungkapan yang digunakan pada saat bertanya tentang pendapat dan memberikan pendapat.

Materi ini memberikan ide PK. Penilaian Keterampilannya adalah melakukan "role play" dengan menyajikan wawancara dengan tema yang ditentukan. Bukan sekedar conversation biasa, tapi wawancara yang dilakukan seorang reporter atau jurnalis. Secara berpasangan siswa akan melakukan role play tersebut. Satu orang siswa berperan sebagai seorang reporter dan temannya berpetan sebagai seorang ahli/narasumber.

Sepertinya percakapan yang sederhana dan simpel. Tapi kali ini saya minta yang berperan sebagai reporter harus mengajukan pertanyaan yang cerdas dan kritis bak seorang reporter sungguhan. Makna tersiratnya, saya ingin mengetahui juga seberapa mereka bisa update info dan mengikuti berita terkini. Begitu juga dengan yang terpilih sebagai narasumber. Narasumber yang diwawancarai harus bisa menjawab pertanyaan reporter dengan memberikan contoh kasus dan menganalisa lingkungan sekitar. Ya, saya pikir mereka harus dilatih untuk bisa peduli dan kritis.

Berhasilkah? Belum tentu. Nah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih tema. Ada tema tentang corruption, social media, poverty, drug abuse , smoking dan global warming. Tema yang cukup hangat dan banyak mengisi laman social media. Dan juga dianggap sering menjadi perbincangan, diskusi, dan selalu seru untuk dijadikan isu oleh media masa. Bahkan beritanya pun selalu menghiasi layar kaca.

Berikutnya adalah para journalist atau reporter menyiapkan draft pertanyaan yang diajukan. Dan para nara sumber pun mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Disinilah tantangan terberat karena draft naskah wawancara harus saya periksa dulu. Butuh waktu dan harus sabar. Dalam mengajuakan pertanyaan, tetap harus menggunakan gambits yang sudah dipelajari dipakai atau tidak. Bagaimana dengan "opening and closing", apakah pertanyaan yang diajukan sesuai dengan target yang diharapkan atau tidak. Karena memang untuk berpikir kritis tentang sesuatu hal harus dilatih. Begitu juga dengan menjawab pertanyaan dengan tepat dan cerdas.

Setelah naskah selesai dibuat, barulah mereka membuat rekaman video wawancaranya. Agar hasilnya bagus saya minta mereka untuk memakai kostum yang sesuai. ditempat yang disesuaikan dengan tema. Waktu untuk submit pun akhirnya harus lebih luwes agar persiapan meteka lebih baik dan hasilnya maksimsl.

Koq terkesan "sulit terjangkau" ya. Tentu saja Tidak. karena bagaimanapun yang terpenting dalam pelajaran bahasa baik itu bahasa ibu, nasional atau asing adalah peserta didik bisa berpikir kritis dan mampu mengomunikasikan ide dengan baik. Dan semua itu harus dilatih. Sebuah proses yang membutuhkan kesabaran. Apapun hasilnya tetap akan diterima dan diberi apresiasi. Dan saya masih menunggu hasil rekamanan video mereka. Semangat.

BaktiTu, September 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yg keren Bu Elvia salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih

18 Sep
Balas



search

New Post