Cegahlah Banjir (685)
Cegahlah Banjir
Ujian semester ganjil telah usai. Nisa memanfaatkan waktu liburan untuk menambahkan pengetahuan tentang segala hal. Mulai dari belajar memasak bersama Mama hingga ikut mengokulasi tanaman bersama Mak Dang Dil. Nisa selalu tertarik pada hal-hal baru yang dia dengar atau dia lihat.
Sore ini, Nisa enggan keluar rumah untuk bermain bersama kawan-kawannya, karena dari pagi hingga sore hari sebagian besar wilayah Lubuk Sikaping diguyur hujan lebat
Awan menggumpal selalu tersenyum manis. Kondisi cuaca menjadi sangat dingin, Nisa di suguhkan minuman jahe campur gula aren oleh Mama, untuk menghangatkan badan. Tentu dengan kudapan ubi rebus yang di cabut dari halaman rumah belakang.
Sambil duduk santai, Nisa membuka channel TV Sumbar. Di sana ada berita salah satu wilayah di kawasan Pasaman Timur di terjang banjir, hingga memutus akses perjalanan menuju Sumatera Utara.
“Ma.. ini lihat ada berita tentang banjir di Pasaman Timur .” MAMA melepas pekerjaan dapurnya untuk melihat berita di TV yang di tunjukkan oleh Nisa.
“Astagfirullah.. Innalilahi wainnailaihi roojiun.. kasihan saudara kita yang terkena banjir. Semoga Allah memberikan mereka kesabaran.” Mama merasa kasihan melihat tayangan berita di TV yang menimpa sebagian masyarakat Pasaman Timur.
Tidak hanya itu wilayah Bonjol pun tertimpa banjir. Masyarakat banyak mengalami kerugian akibat banjir datang secara tiba-tiba. Tanaman rusak, hewan ternak banyak yang mati, rumah-rumah di genangi lumpur.
Beberapa hari kemudian terdengar lagi berita banjir bandang menimpa wilayah Rao yang menelan banyak kerugian.
“Mama mari kita menyumbang untuk korban banjir.” Nisa mengambil tabungannya untuk di sumbangkan kepada korban banjir.
“Yo, Santiang.”
“Ambo juga ikut menyumbang Ma.” Rizqullah Ramadhan ikut menyodorkan celengan berbentuk kelinci yang terbuat dari tanah kepada Mama.
Mama sangat terharu melihat putra putrinya yang peduli terhadap sesama.
“Mama.., apa penyebabnya banjir itu Ma? Ambo kasihan melihat para korban banjir.” Nisa mulai mengajukan pertanyaan.
“Banyak hal yang menyebabkan banjir nak.”
“Apa saja Ma?.” Rizqi penasaran.
“Setelah Mama jelaskan kalian mandi yo...”
“Siap Ma!.” Nisa dan Rizqi menjawab kompak.
“Ada beberapa penyebab terjadinya banjir yang pertama, tingginya curah hujan. Dari tadi pagi hujan lebat tidak berhenti, itulah salah satu penyebab banjir. Yang ke dua banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Bahkan ada yang membuang sampahnya di aliran air sungai, hal itu bisa menyebabkan banjir. Karena itu buanglah sampah pada tempatnya.
Ketiga yaitu penebangan hutan secara liar, hutan yang memiliki banyak pepohonan lalu di tebang, sehingga tidak ada yang menyerap air hujan. Kita harus melakukan penanaman hutan kembali agar terhindar dari banjir.
Yang ke empat adalah volume air yang sangat besarr dan tidak mampu di tampung oleh sungai atau tidak mampu di serap oleh tanah. Lokasi tempat tinggal berada di dataran rendah. Hal ini sering di terpa banjir bandang karena tanah yang berada di atas akan tergerus kebawah oleh air.”
Daerah kita Pasaman, termasuk daerah yang curah hujannya tinggi. Hutan di atas Bukik Godang sudah mulai gundul. Akibatnya Banjir Rob akan menyerang kapan saja.
“Mantap Ma penjelasanya keren. Ambo bercita-cita seperti Mama yang pandai banyak hal. Terima kasih Ma.” Nisa memeluk Mama.
“Ambo juga mau seperti Mama.” Rizqi ikut memeluk Mama.
Disadur dari tulisan Ibu Baiq Sumiati, S.HI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren cernaknya Bu Elvina, ada sesuatu yang baru jenis tulisnya, barokallah
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren cernaknya Bu Elvina, ada sesuatu yang baru jenis tulisnya, barokallah
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Edukasi dan insipiratif tulisan ustadtzah cantik. Tiap kali membaca dan melihat berita banjir, selalu menyayat hati, terlebih kami pernah mengalaminya sampai tergenang seatap. Semoga banjir lekas surut dimana" dan kesadaran masyarakat Indonesia terbina seperti pemikiran keluarga mama Nisa, tetap menjaga lingkungan. Aamiin
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yg menginspirasi bunda. Luar biasa
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren dan mengedukasi bu....salam literasi
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Alhamdulillah
Cerita yang sangat keren...sukses selalu bunda
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yg penuh hikmah bunda, saya sudah lama tidak nulis cernak nih sukses selalu ya bun
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren Bunda ceritanya.
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Ini namanya pembelajaran sains. Salut dengan gaya penuturannya. Salam
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Tulisan yang keren unu cantik.... Semoga kita dijauhlan dari bencana... Aamiin... Salam sukses
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yg menginspirasi bunda. Sukses sllu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita yang menarik dan menginspirasi. Salam sehat dan tetap semangat bunda. Sukses selalu.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yg menarik,Bu Vivi. Salam sukses selalu.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita yang menawan semoga sukses selalu Bu Elvina.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren tulisannya Bunda, cerita yang menginspirasi, salam sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yg menarik bunda cantik..keren inspiratif, sukses sll nggih
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Nisa di suguhkan minuman jahe campur gula aren oleh Mama, untuk menghangatkan badan. Tentu dengan kudapan ubi rebus yang di cabut dari halaman rumah belakang. Hemm enakya terasa ke Madura Jeng.
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yang keren bunda, salam sehat selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
wawvcerita abak yang sangat brilian ustazah idolah. sehat dan sukses selalu ustazah Elvina
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita yg menarik dan penuh hikmah Bunda. Salam sehat dan sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia