Kisah Pelangi (684)
Kisah Pelangi
Matahari tersenyum menawan. Sawah panjang dipenuhi oleh tawa Nisa dan kawan-kawannya. Yang menyusuri pematang sawah. Bulir padi kian berisi, semakin merunduk dan menguning.
Mereka sangat bahagia mencari siput pada aliran air di pematang sawah. Menikmati indahnya alam yang luas mereka seakan bahagia tanpa batas.
“Kawan-kawan.. lihat itu ada lukisan di langit, warnanya indah sekali.” Nisa menunjuk kearah pelangi yang melengkung dengan warna yang indah di ujung langit biru. Serentak Bela dan Fani melihat kearah lukisan di langit yang di tunjuk oleh Nisa.
“Itu namanya selendang bidadari, kemarin juga muncul. ‘Iyak’ bilang kalau bidadari turun mandi ke sungai yang airnya besar, bidadari itu akan melepaskan selendangnya. Nah..yang kita lihat warna-warni itu adalah selendangnya.” Bela menunjuk ke arah pelangi yang warnanya semakin terang.
“Hei..hei... jangan di tunjuk. Selendang bidadari itu tidak boleh di tunjuk kata Uncu kemarin.” Fani melarang Nisa dan Bela menunjuk kearah pelangi.
“Memangnya kenapa kalau di tunjuk.?” Nisa penasaran
“ Kalau kita menunjuk ke arah selendang bidadari, jari yang kita gunakan untuk menunjuk itu bisa bengkok.”
Spontan Nisa dan Bela saling pandang. “ Yang benar Fan?.” Mereka sangat khawatir karena tadi mereka sempat menunjuk ke arah selendang bidadari itu. “Apakah jari telunjuk ambo akan bengkok Fan.?” Nisa sedih dan khawatir. Meskipun di dalam hatinya bertanya apakah benar hal tersebut bisa terjadi.
“Ayooo.. sekarang masukkan jari telunjuk kalian ke dalam mulut lalu di emut. Biar jarinya tidak bengkok.”
“Kemarin waktu ambo menunjuk ke arah selendang Bidadari itu, Uncu langsung menyuruh ambo memasukkan jari ke dalam mulut dan di emut agar jari tidak bengkok.
Tanpa menunggu lama Bela langsung mengikuti apa yang di sarankan Fani. Nisa yang melihat hal itu ikut memasukkan jarinya ke dalam mulut meskipun dia belum yakin akan hal tesebut.
Setelah mendapat siput yang banyak mereka pulang menuju rumah masing-masing untuk segera memberikan hasil pencarian siput kepada orang tua masing-masing agar segera diolah menjadi lauk.
“Assalamu’alaikum..Mama.”
“Wa’alaikumsalam.”
Nisa menyodorkan siput yang dia dapat kepada Mama. “MaasyaaAllah banyak sekali hasil pencariannya. Terima kasih yo, Santiang.”
Nisa hanya mengangguk ringan tidak bersemangat sambil memgemut tangannya.
“Anak Mama kenapa, kok terlihat sedih? Jari telunjuknya kok di emut?. Kotor nak.”
“Ambo takut jari telunjuk bengkok Ma. Makanya di emut.”
“Bengkok..? bengkok bagaimana?.”
“Tadi ambo melihat ada selendang bidadari di langit, warnanya sangat indah lalu di tunjuk. Kata Fani kalau di tunjuk jari kita akan bengkok Ma.”
Mama tersenyum, “Hihihi.. anak Mamai ada-ada saja. Yang Nisa lihat itu bukan selendang bidadari tetapi itu namanya pelangi. Kalau di tunjuk tidak akan menyebabkan jari bengkok.”
Wajah Nisa seketika berubah bahagia karena jarinya tidak akan bengkok.
“Ma… berarti itu bukan selendang bidadari? Dan jari ambo tidak akan bengkok?.”
“Yo.. santiang, itu hanya mitos.”
“Apa maksudnya pelangi itu Ma..?.”
“Pelangi itu adalah fenomena alam yang terjadi ketika sinar matahari dan hujan saling bereaksi. Pelangi terjadi karena proses pembiasan. Matahari membiaskan sinarnya ke tetes-tetes air dan menghasilkan warna-warna indah yang terpisahkan. Saat proses pembiasan sinar matahari terjadilah cahaya yang dibelokan atau berpindah tempat dari arah lain. Yaitu dari udara ke air.
Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi. Warna pelangi itu sangat banyak tetapi yang terlihat warna oleh mata manusia hanya warna mejikuhibiniu.”
“ Apa maksudnya warna mejikuhibiniu Ma..? ambo baru dengar.”
“Hihihi..mau tau aja atau mau tau banget?.”
“Ahh...Mama ayoo..apa maksudnya?.” Nisa memeluk Mama dengan manja.
“Mejikuhibiniu itu artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.”
“Warnanya sangat cantik Ma, ambo sangat senang melihatnya.”
“Oh ya Ma, apakah pelangi itu bentuknya hanya setengah lingkaran?.”
“Pelangi itu sebenarnya tidak berbentuk setengah lingkaran atau seperti busur. Pelangi sebenarnya berbentuk lingkaran, tetapi mata kita tidak dapat melihat dengan penuh wujudnya, sebab cakrawala memotong bagian bawahnya. Sehingga yang kita lihat hanya setengah lingkaran.”
“Ohh.. begitu. Ambo ngerti sekarang. Oh iya, ambo mau kerumahnya Bela dulu yo Ma.., untuk menjelaskan tentang pelangi, kasihan Bela pasti khawatir dengan jarinya yang akan bengkok.
###
Yo : Iya
Ambo : Saya
Iyak : Nenek
Uncu : Pangilan untuk adik ibu yang kecil.
Santiang : Pintar
Disadur dari tulisan Ibu Baiq Sumiati, S.HI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita anak penuh pembelajaran. Sukses selalu Bu Elvina. Salam literasi
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Ada bidadari turun itu hehe....Cerita yang cantik, Bunsay
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren ceritanya Ustadzah Elvina, Barokallah
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Kisah yang sangat keren dan menarik. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita ini bagus karena ada penulis lain yang sudah menulisnya terlebih dahulu. Sayang sekali tulisan ini plagiasi. Mari kita bandingkan dengan aslinya dan kita lihat tanggal postingannya.https://baiqsumiatishi.gurusiana.id/article/2021/06/mengenal-pelangi-1039060#.YNP-nyULKZ4.whatsapp
Mantap surantap bunda cerita anaknya.Selamat pagi selamat beraktivitas. Salam sehat dan sukses selalu buat bunda sekeluarga Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS dan berbagi kebaikan melalui cernak.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Alhamdulillah
jadi inget masa kecil..cerita yang keren
. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Hahaha, jadi teringat masa kecil Bu. Keren dan salam sukses
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita anak yang keren, Buncan. Semoga sukses dan sehat selalu aamiin
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Ceritanya mantap Bunda Vivin sangat mengedukuasi. Sesuai dengan mapel ya Bunda yo. Salam sehat dan sukses Bunda.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Ha.ha..bisa aja..Bela, jangan takut menunjuk pelangi tuh..kisah yang membuat tersenyum. Salut
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernaknya mantap bucan, sangat bermanfaat.... salam sukses
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren dan mantap kisahnya uni cantik.... Luar biasa... Salam sukses
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cernak yg keren bunda. Sy pun wkt kcl jg spt itu, takut jarinya bengkok..he he...
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Siip cernaknya, Bu Vivi. Memang ada banyak mitos tentang pelangi. Saat kecil saya juga percaya mitos itu. Salam sukses selalu.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Hehe..keren ceritanya.
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren ceritanya Bunda, bermanfaat dan informatif, salam sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Mantul Bu cantik. Potretnya super keren. Salam sehat dan sukses selalu. Tetap Semangat.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Eai keren bunda cantik..cernak ya sangat menarik...sehat n sukses sll nggih
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Mantap ceritanya, bunda. Salam sukses selalu!
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren ceritanya bunda, salam sehat selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita yang keren bu Elvina semoga semakin sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita anak yg bermanfaat Bunda. Salam literasi dan sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren sekali kisahnya. Sehat dan sukses selalu untuk bunda
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Izin simpan gambarnya bu