Pakaian dan Perhiasan Orang Yang Beriman

Al-Imam Wahab bin Munabbih rohimahullohu ta'ala pernah berkata :

“Iman itu spt orang yg telanjang.....Pakaiannya adalah ketakwaan, perhiasannya adalah rasa malu, dan hartanya adalah ilmu fiqih.

(Shifatus Shofwah (2/291), karya Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah)

Catatan :

1. Para ulama menjelaskan, bahwa pakaian itu ada dua macam : pakaian dhohir, yaitu yg berupa penutup aurat bagi kita dan untuk berpenampilan indah.

Adapula pakaian bathin, yaitu yang ada dalam hati kita, berupa ketaqwaan.

Dan sebaik-baik pakaian bagi orang yg beriman adalah ketakwaan kepada Allah ta'ala.

Allah SWT berfirman :

"Hai anak Adam (yakni seluruh manusia), sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian utk menutup auratmu dan pakaian indah utk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yg paling baik. Yg demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mrk selalu ingat." ( Al-A'rof : 26)

Pakaian takwa, adalah sebaik-baik bekal bagi kita semuanya

Sebagaimana ditegaskan oleh Alloah ta'ala dalam firman-Nya :

"Berbekallah kalian, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan, dan bertakwalah kalian kepada-Ku, wahai orang-orang yg berakal." ( Al-Baqoroh : 197)

2. Kemudian, seindah-indah perhiasan bagi orang yang beriman adalah ada pada Akhlak yang Mulia.

Diantara akhlak yang mulia itu adalah Al-Haya' (memiliki rasa malu).

Dan yang dimaksud dengan rasa malu disini adalah malu yang terpuji, yaitu rasa malu kepada Alah, yang mencegah/menghalangi  seseorang dari melakukan maksiat dan dosa, serta akhlak yang rendah dan hina.

Karena itulah, Rosulullah SAW pernah bersabda :

"Sifat malu itu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan." *(HR.Bukhari no. 6117).

Bahkan Rasulullah SAW juga bersabda

”Malu itu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (HR. Muslim no.161)

Rasa malu ini juga adalah rasa malu yang dipuji oleh Allah ta'ala.

Rosululloah SAW juga bersabda :

”Sesungguhnya Allah itu Mahamalu dan Maha Menutupi, Allah cinta kepada sifat malu dan tertutup, maka jika salah seorang di antara kalian itu mandi, maka hendaklah dia menutupi diri.” (HR. Abu Daud no. 4014, dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albani rahimahullAh).

Itulah seindah-indah perhiasan bagi orang yg beriman, yaitu mempunyai rasa malu.

Beda dengan umumnya orang-orang kafir dan orang yang fasiq. Karena hilangnya rasa malu dari mereka, maka mereka merasa bebas berbuat apa saja, meskipun harus bertentangan dengan syari'at agama yang mulia.

3. Adapun sebaik-baik harta yang dimiliki orang-orang yang beriman itu adalah : memiliki pemahaman dan pengamalan yang benar tentang agama ini.

Ya, yg dimaksud dengan ilmu Fiqih disini adalah : benar-benar memahami ilmu-ilmu agama secara umum, baik dlm perkara aqidah, ibadah, akhlak, mu'amalah dan sebagainya.

Sehingga dengan ilmu-ilmu agama inilah menjadikan seseorang takut kepada Allah ta'ala.

Sungguh Allah ta’ala telah memuji mereka itu dalam firman-Nya :

“Sesungguhnya yg takut kpd Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yg berilmu).” ( Fatir 28)

Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan menjadikan dia orang yg paham (berilmu) tentang agama ini.” (HR. Imam Bukhari no. 71 dan Imam Muslim no. 1037).

Yang dimaksud dengan faqih (orang yg paham) dalam hadits ini bukanlah hanya sekedar mengetahui hukum-hukum syar’i, tetapi lebih dari itu.

Yakni, dikatakan faqih itu jika seseorang memahami perkara tauhid dan pokok-pokok (dasar-dasar) Islam, serta yang berkaitan dengan syari’at Allah ta'ala !

4. Adapun tentang orang-orang yang berilmu agama ini, banyak sekali dalil-dalil yg menjelaskannya.

Salah satunya adalah hadits berikut ini :

_Dari Katsir bin Qois, ia berkata : "Aku pernah duduk bersama Abu Darda’ di Masjid Damasqus, lalu datang seorang pria yang lantas dia berkata : “Wahai Abu Darda’, aku sungguh mendatangi dari kota Rasul SAW (yakni Madinah Nabawiyah), karena ada suatu hadits yang telah sampai kepadaku, di mana engkau yg meriwayatkannya dari Rasulullah SAW. Aku datang bermaksud untuk mendapatkan hadits tersebut."

Abu Darda’ ra lantas berkata :

"Sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda :

“Barangsiapa menempuh perjalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.

Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya (merendahkan dirinya/menghormati di hadapan para penuntut ilmu) karena ridho kepada para penuntut ilmu.

Sesungguhnya orang yang berilmu itu akan dimintakan ampunan (didoakan agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah) oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai-sampai ikan yg berada di dlm air.

Sesungguhnya keutamaan orang yg berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan antara bulan di malam purnama dengan bintang-bintang yg lainnya.

Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya para Nabi itu tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu.

Barangsiapa yg mengambilnya (yakni mengambil ilmu-ilmu agama itu), maka sungguh ia telah mengambil bagian (warisan) yg paling besar.”

(HR. Abu Daud no. 3641. Syaikh Al-Albani rohimahulloh mengatakan bahwa hadits ini shohih).

Demikianlah diantara dalil yg menunjukkan keutamaan orang-orang yg mempelajari ilmu-ilmu agama, dan itulah harta yg paling berharga bagi orang-orang yg beriman....