Sebagaimana diketahui bahwa setiap ciri sebuah profesi adalah ketersedian organisasi profesi yang mengawal tugas-tugas profesional anggotanya. Bagi yang berprofesi sebagai guru organisasi merupakan wadah untuk berbagi informasi dan mencari solusi terkait tugas-tugas keprofesian. Diantara organisasi profesi guru yang kita kenal seperti PGRI, IGI, PGSI, FGII, FSGI dan PGMI.

Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia yang disingkat PGMI adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru madrasah. PGMI didirikan salah satu tujuannya adalah untuk mejawab tantangan yaitu bagaimana menciptakan guru-guru yang berkualitas yang pada akhirnya bangsa ini dapat bersaing dengan bangsa lain. Melalaui PGMI peningkatan kualitas guru madrasah dapat dilakukan melalui kegiatan seminar pendidikan, pendidikan dan pelatihan, diskusi ilmiah dan sebagainya, yang hasil dari kegiatan tersebut dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di madrasah.

Selain itu PGMI dibutuhkan dalam membela hak-hak guru madrasah, antara lain meningkatkan kesejahteraan guru madrasah dengan mendorong pemerintah. Namun sekarang peran PGMI tidak hanya sebatas upaya meningkatkan proses belajar mengajar dan membela hak-hak guru, namun terus melangkah untuk kemajuan madrasah.

Gerakan Madrasah Menyenagkan (GMM) yang sudah mulai dirambah oleh PGMI melalui kerjasama dengan pihak ketiga yang konsen terhadap pendidikan. Dalam masa pandemi ini PGMI telah melaksanakan kegiatan Webinar Nasional seperti "Membandingkan Sistem dan Budaya Pendidikan di Finlandia, Mesir, dan Indonesia", yang diisi langsung oleh Kasubdit KSKK Madrasah Kemenag RI dan Wadir Pascasarjana UIN Banten) kemudian Webuinar Nasional selanjutnya " Mengenal Konsep Model GMM" bersama pendiri GMM Prof. Dr. Nur Rizal (dosen UGM) dan para pemodel (kepala-kepala madrasah) yang telah berhasil melaksanakan GMM.

Kegiatan yang sangat mengispiratif, dan sangat bermanfaat untuk kemajuan madrasah kedepan. Dari Webinar ternyata untuk mewujudkan GMM tidak lah sesulit yang dibayangkan. Butuh niat dan kemauan baik dari kepala madrasah maupun seluruh stekholder madrasah. Semua dapat dimulai dari hal-hal yang kecil dan tidak membutuhkan biaya besar namun penuh makna.

Dari hasil Webinar tersebut dapat diambil tiga rumusan perubahan dari yang lama ke yang baru untuk menuju GMM yakni;

1. Lakukan perubahan yang paling mudah ( mulai hal-hal kecil di kelas) seperti layout/desain kelas, buat zona-zona seperti zona disiplin, zona literasi dan lainya

2. Budayakan pemberian reword kepada komunitas sekecil apapun. reword diberikan bukan hanya dari hasil akademik saja tapi dari sikap dan tingkah lakupun perlu di hargai. Kemudian tumbuhkan budaya kolaboratif baik dikalangan guru dan pegawai maupun dikalangan siswa

3. Dukungan sosial dengan bersatunyan kumpul potensi yang akan memunculkan model-model baru tanpa perlu menunggu dukungan pemerintah. Berinovasi tanpa menunggu instruksi dari pemerintah, namun mencoba untuk memulainya.